"Data sudah masuk 30 Provinsi, dengan rincian, jumlah usaha pariwisata terdampak sebanyak 10.946 usaha, per 5 April 2020," ujar Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan covid-19 Kemenparekraf, Ari Juliano Gema, kepada Medcom.id.
Kemudian, jumlah Desa Wisata terdampak sebanyak 207. Desa Wisata itu tersebar di Provinsi Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Bangka Belitung, Sumatera Selatan, Lampung, dan Banten.
Juga di Provinsi Jawa Barat, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), Nusa Tenggara Timur (NTT). Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, dan Sulawesi Tenggara, Sulawesi Barat.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Jumlah tenaga kerja terdampak PHK sebanyak 30.421. Jumlah tenaga kerja terdampak dirumahkan sebanyak 6.724 orang," paparnya.
Sedangkan, jumlah Sektor Informal terdampak terdata sebanyak 38 usaha. Sementara per 3 April 2020, sebanyak 1139 hotel berhenti beroperasi sampai waktu yang belum ditentukan.
Sementara itu, Kemenparekraf telah memiliki Pusat Krisis Terintegrasi. Kini diaktifkan sebagai jalur komunikasi dan edukasi bagi masyarakat untuk menekan dampak covid-19 bagi sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
Aktif sejak 17 Maret 2020, mengikuti SOP (standar operasional prosedur) manajemen krisis kepariwisataan. Komunikasi krisis yang terintegrasi itu sangat diperlukan dalam manajemen krisis kepariwisataan sebagai upaya meminimalisasi dampak wabah pandemi covid-19.
Hingga saat ini, masih dilakukan proses pendataan informasi terhadap sektor pariwisata dan ekonomi kreatif terdampak covid-19 di semua daerah. Data final pun masih belum bisa disampaikan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News(YDH)
