Spanduk bertuliskan “Rumah Fosil Banjarejo” yang diletakkan di tiang rumah bagian depan di Desa Banjarejo, Kecamatan Gabus, Grobogan, Jawa Tengah, menjadi penanda yang sangat jelas bagi pengunjung yang ingin melihat fosil dan benda temuan situs Medang Kamulan.
Fosil yang lengkap dirangkai menjadi bentuk utuh dan fosil lain yang masih berupa rangkaian fosil tak lengkap, dilabeli berdasarkan struktur aslinya dan disusun di etalase kaca.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Sedangkan benda temuan dari Kerajaan Medang Kamulan, diletakkan pada rak kayu yang dilabeli berdasarkan nama dan kegunaan benda tersebut.
.jpg)
(Koin kuno dalam guci yang merupakan benda situs temuan warga bulan Februari 2020. Foto: Dok. Arthurio Oktavianus)
Temuan bernilai sejarah
Bermula pada 30 September 2006, ditemukan 140 kg koin di dalam sebuah guci. Penemuan berlanjut di tahun 2013, benda berupa lesung batu ditemukan penduduk pada 23 Agustus.Tahun 2015, tanggal 14 Oktober, warga kembali menemukan pondasi bangunan dengan struktur batu bata kuno di areal persawahan penduduk.
Tak hanya penemuan benda situs, penduduk juga menemukan fosil-fosil berupa tengkorak kerbau purba (Bubalus paleokarabau) di Sungau Lusi pada 7 September 2015. Temuan fosil lain berupa kerangka dan gading gajah purba (Stegodon miensis).
.jpg)
(Fosil kepala kerbau purba utuh yang ditemukan warga di Sungai Lusi dan disimpan di Rumah Fosil Banjarejo. Foto: Dok. Arthurio Oktavianus)
“Semua penemuan benda-benda situs dan fosil itu masih terus dilakukan kajian penelitian oleh para pakar arkeologi UGM dan Balai Pelestarian Situs Manusia Purba (BPSMP) Sangiran,” kata Kepala Desa Banjarejo, Achmad Taufik, S. IP saat ditemui di rumahnya beberapa waktu lalu.
Menurut Achmad, fosil dan benda situs yang ditemukan warga merupakan temuan bernilai sejarah mengenai daerah tersebut yang patut dijaga dengan baik oleh semua pihak. Terakhir, temuan warga berupa koin kuno dalam guci pada Februari 2020 lalu.
.jpg)
(Gading gajah purba hasil temua warga di areal persawahan Desa Banjarejo. Foto: Dok. Arthurio Oktavianus)
Rumah fosil
Hampir 1600 fosil yang ada, terdiri atas 15 jenis fosil hewan purbakala yang terkumpul seperti gajah, kuda nil, badak, rusa, serigala, kura-kura, buaya sungai, siput, kerang, kerbau dan lainnya. Sedangkan temuan benda situs berupa perhiasan, koin kuno, guci, lumping batu, yoni, artefak dan lesung.Pendirian rumah fosil Banjarejo dimulai sejak tahun 2015. Ruang tamu rumah Achmad pun harus direlakan hampir semua bagian untuk dijadikan tempat rak dan etalase yang berisi fosil dan benda temuan situs yang berasal dari desa itu.
Berdirinya rumah fosil ini diikuti dengan terbentuknya Komunitas Peduli Fosil di Banjarejo pada tanggal 30 November 2015. Meski begitu, masih ada penduduk yang diam-diam menjual temuannya untuk mendapatkan keuntungan pribadi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News(TIN)