Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Hariyadi B. Sukamdani, (kiri) bersama dengan Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Daeng M. Faqih. (Foto: Kumara/Medcom.id)
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Hariyadi B. Sukamdani, (kiri) bersama dengan Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Daeng M. Faqih. (Foto: Kumara/Medcom.id)

Okupansi Hotel di Jakarta dan Bali Menurun

Rona Virus Korona virus corona covid-19
Kumara Anggita • 12 Maret 2020 20:51
Jakarta: Virus korona atau Covid-19 telah membuat masyarakat dunia termasuk Indonesia jadi enggan bepergian atau travelling. Upaya itu mereka lakukan demi mengurangi risiko penularan penyakit yang memiliki status pandemi tersebut.
 
Tentu hal ini berdampak pada perekonomian seperti di bidang pariwisata. Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) memprediksi ada potensi kehilangan devisa dari sektor pariwisata senilai USD530 juta akibat virus korona.
 
Dampak covid-19 juga dirasakan di berbagai wilayah. Khususnya wilayah yang banyak menjadi destinasi favorit wisatawan baik mancanegara maupun domestik, seperti di Bali dan Jakarta.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Di Bali, rata-rata okupansi hotel hanya 20 persen. Khususnya di daerah-daerah yang banyak dikunjungi oleh individual traveler seperti Kuta, Sanur, Legian, Ubud, dan Jimbaran. Hal yang senada juga terjadi pada hotel-hotel di ibu kota, Jakarta.
 
“Okupansi di Jakarta sekitar 30 persen. Kalau sudah turun lebih dari situ harus digilir (karyawan),” ungkap Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Hariyadi B. Sukamdani di Jakarta, Kamis, 12 Maret 2020.
 
Pelaku usaha maupun masyarakat diimbau agar tetap beraktivitas normal. Termasuk wisatawan dalam negeri dan luar negeri yang ada di Indonesia.
 
Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Daeng M. Faqih mengatakan langkah-langkah yang perlu dilkukan masyarakat agar tidak terkena virus korona antara lain:
-Tidak melakukan kontak dengan penderita.
-Menghindari orang-orang yang diduga terpapar khsusunya warga negara yang baru datang dari negara-negara yang positif kasus virus korona.
-Menggunakan masker (bagi yang sakit).
-Rutin menjaga kebersihan terutama cuci tangan dengan sabun atau memakai hand sanitizer yang mengandung antiseptik.
-Istirahat yang cukup.
-Jaga makanan bergizi.
-Olahraga yang rutin untuk menjaga daya tahan tubuh.
 
“Kami berharap masyarakat percaya kepada pemerintah dalam penanganan Covid-19 dan tidak panik agar ekonomi Indonesia dapat tumbuh positif dari semua sektor. Khususnya Pariwisata yang menjadi ujung tombak penyerapan ekonomi di level mikro,” ungkap Hariyadi.
 

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

(FIR)


social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif