Namun, Bandung juga memiliki destinasi wisata yang edukatif dan inspiratif. Salah satunya adalah Pesantren Budaya Giri Harja di Kelurahan Jelekong, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
Menurut Dadan Sunandar Sunarya, pesantren yang juga dikenal dengan nama Padepokan Giri Harja tersebut merupakan inisiatif ayahnya, Asep Sunandar Sunarya, guna memajukan kebudayaan asli tanah Pasundan. Terutama kesenian wayang golek.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Padepokan sengaja dibangun oleh untuk regenerasi dalang-dalang wayang di masa depan," kata anak kedua maestro dalang wayang golek Indonesia itu kepada Yovie Widianto saat taping program IDEnesia.
Di dalam bangunan padepokan, terdapat sebuah panggung layaknya tempat pertunjukan. Selain itu, juga terdapat beberapa ruangan. Sedangkan di sisi padepokan, ada kolam ikan dan saung kecil. Sehingga ciri khas kesundaan semakin kental.
Dadan merupakan satu dari dua anak Asep Sunandar Sunarya yang mengikuti jejak ayahnya sebagai dalang. Kemampuannya sebagai dalang, diakui merupakan tradisi turun-temurun keluarga.
"Namun setiap orang memiliki ciri khas sendiri dalam memainkan wayang. Saya sendiri lebih memainkan wayang dengan atraktif dan dinamis, yang disesuaikan dengan perkembangan jaman. Baik dari segi cerita maupun gerakan," ujar Dadan.
Setiap dalang selalu memiliki tokoh jagoan. "Kebetulan kalau saya itu terkenalnya cepot," katanya menambahkan.
Dadan berharap, dari padepokan ayahnya tersebut, akan lahir Asep-Asep baru yang dapat melestarikan kebudayaan Sunda, khususnya seni pewayangan.
"Kita harus kreatif dan bisa menyesuaikan jaman. Tapi jangan terlepas dari logika, etika dan estetika," ucapnya mengakhiri dialog bersama Yovie.
Berkunjung ke Bandung, tentunya tidak akan lengkap jika tidak mencicipi kulinernya. Di Bandung, ada tempat makan yang terkenal dengan kelezatan, yaitu Rumah Makan Bu Eka di Pasar Ciapit.
Rumah Makan Bu Eka mehidangkan berbagai jenis masakan, seperti rendang, udang, perkedel, dan lotek. Yovie pun sering berkunjung ke rumah makan tersebut semasa kecil.
"Saya kenal Yovie mulai dari kecil. Sampai mertua-mertuanya dan saudaranya kesini semua," ungkap Eka, pemilik rumah makan.
Destinasi wisata inspiratif lainnya yang wajib dikunjungi di Bandung adalah Rumah Batik Komar di Jalan Sumbawa Nomor 22. Rumah Batik Komar tidak hanya berfokus pada produksi batik, tapi juga berupaya melestarikan budaya asli Indonesia.
Jika dibandingkan dengan kerajinan batik lainnya, dari segi inovasi desain dan kualitas produk bisa dikatakan hasil kreasi Rumah Batik Komar memiliki daya saing yang cukup kuat di pasaran. Batik Jawa Barat saat ini memang telah berkembang dan mempunyai daerah pembatikan.
"Dulunya batik hanya berkembang di daerah Garut dan Cirebon yang merupakan daerah pembatikan lama. Sekarang terdapat tempat baru daerah pembatikan seperti di Cimahi. Jadi setiap daerah punya motif, ikon, filosofi, dan sejarahnyanya sendiri. Berdasarkan sumber daya alam dan kehidupan masyarakatnya," jelas Ketua Yayasan Batik Jawa Barat, Sendy Ramania Dede Yusuf.
Penasaran dengan kisah lengkap perjalanan Yovie Widianto berkeliling Kota Bandung? Saksikan program IDEnesia pada Kamis (11/12/2014) pukul 22.30 WIB di Metro TV. Jangan lupa, ikuti kuis dari IDEnesia dan Galeri Indonesia Kaya dengan follow twitter @IDEnesiaTwit atau @IndonesiaKaya. Ada bingkisan menarik bagi para pemenangnya. (Adv)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News(NIN)