Ada berbagai warna cat yang membalut tembok di bangunan tua di Kampong Glam, Haji Lane. Mereka 'menolak' tua.
Pantauan Medcom, berbagai macam murai yang tersaji di Haji Lane. Mulai dari mural wajah seseorang, hingga mural kekinian. Mural-mulai inilah yang menjadi pencuri hati para wisatawan. Para wisatawan tak mau melewatkan momen tersebut dengan berfoto atau merekam video.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Selain surga bagi pecinta seni, lokasi ini juga menjadi surga untuk para penikmat kuliner. Ada berbagai macam makanan dan minuman. Baik makanan khas asia, eropa dan timur tengah yang tersaji di cafe di sepanjang jalan tersebut.

Suasana artistik penuh seni di Haji Lane Singapura--Antara/Rivan Awal Lingga.
Para pelayan cafe akan menyapa anda dengan ramah saat perut Anda keroncongan. Selain bahasa Inggris dan Melayu, beberapa pelayan restoran ternyata memiliki kemampuan berbahasa Indonesia.
Suasana akrab pun akan dengan mudah hinggap di restoran tempat Anda menyantap makanan. Menyantap makanan, sambil memandang gedung tua penuh mural adalah salah satu pengalaman yang luar biasa.
Bagi wisatawan yang ingin memberikan buah tangan, jangan khawatir. Ada sederet toko pernak pernik oleh-oleh yang tersedia. Ada berbagai macam baju-baju, asesoris dan juga perlengkapan lainnya. Soal harga tak perlu khawatir, harga di sini tak seperti di mal di Singapura. Anda hanya perlu memilih gaya vintage atau modern.
Singapura memang selalu punya cara untuk memikat wisatawan. Selain Haji Lane, ada beberapa destinasi di Singapura yang sudah terkenal di mancanegara. Seperti Sentosa Island, Bugis Street, hingga kawasan Orchard Road.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News(YDH)