Garut: Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat, Dr. Dedi Taufik, M. Si., mengatakan salah satu cara untuk meningkatkan Parekraf (pariwisata dan ekonomi kreatif) adalah dengan dikemas dalam storytelling. Misalnya, pada wisata gunung.
"Kalau di pendakian kan biasanya wisatawan mengukir batu membuat tanda cinta di sana. Maka begitu turun, jadi ngerusak lingkungan yang ada. Ini yang harus kita jaga. Itu hal kecil," ujar Dedi, sapaannya, di kawasan Gunung Papandayan, Garut, Jawa Barat.
Dedi, memaparkan bahwa pariwisata kita bisa membuatkan cerita untuk perjalanan di gunung. Ia memandang negera lain yang menyediakan tempat untuk menggantung gembok sebagai tanda cinta wisatawan. Maka, gunung di Garut pun bisa membuatkan konsep cerita yang unik.
"Jadi kalau benar mau berjanji di atas, beli gembok tapi dibuat dahulu rantainya. Story telling ini yang harusnya diangkat. Jangan ngerusak lingkungan. Jadi ini masukan saja untuk asosiasi," tuturnya.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Jika wisatawan gemar mengukir tulisan di batu atau pohon di sekitar gunung, maka sebaiknya disediakan kayu atau pohon khusus di beberapa lokasi. Maka nantinya, wisatawan bisa mengenang ukiran itu ketika datang kembali ke Papandayan.
"Jadi nanti bisa difilmkan dan datang lima tahu lagi bersama pasangan Anda. Masih atau enggak dengan cintanya itu (yang dahulu datang ke sini). Ini mah cerita yang mengarang sedikit. Coba yang mengangkat Garut dibuat sebuah konsep ceritanya," paparnya.
Storytelling bisa mencakup tentang bagaimana filosofi Papandayan. Kemudian, dikemas dengan sebuah budaya, yang menjadi kekuatan ekonomi, sosial, budaya.
Terkait bidang sosial, mencakup kegiatan bersih-bersih gunung dan pemeliharaan lingkungan oleh para pendaki. Kegiatan itu sudah digaungkan sebelumnya.
"Dari sisi budayanya kita angkat, walaupun sudah dikelola oleh kementerian, mungkin dari pemerinrah provinsi (Jawa Barat) atau pemerintah labupaten (Garut) akan diberikan ruang budayanya, sehingga orang akan lama di sini untuk pendakian," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News(TIN)