Apakah penderita asma, diabetes, dan jantung boleh lari maraton? Temukan jawabannya di bawah ini. (Foto: Pixabay.com)
Apakah penderita asma, diabetes, dan jantung boleh lari maraton? Temukan jawabannya di bawah ini. (Foto: Pixabay.com)

Mitos Seputar Lari Maraton

Rona kesehatan maraton
Sunnaholomi Halakrispen • 08 Februari 2019 11:12
Jakarta: Selalu ada mitos yang beredar di tengah masyarakat. Begitu juga tentang lari jarak jauh atau maraton. Salah satunya, mungkin Anda pernah mendengar informasi bahwa penderita asma tidak boleh mengikuti maraton.
 
Fisioterapis Indonesia, Matias Ibo, memastikan siapapun bisa dan boleh mengikuti maraton. Bahkan, untuk penderita asma sekalipun. Namun, persiapan dengan menjalani berbagai latihan fisik harus dilakukan terlebih dahulu.
 
"Kalau asma, diabetes, jantung, sejak awal sudah kita sesuaikan metode latihannya," ujar Ibo di Hotel Atlet Century, Senayan, Jakarta Pusat.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Metode latihan untuk penderita asma dimulai dari mengatur pola atau cara bernapas. Apabila belum bisa mengatur napas dengan tepat, penderita asma akan mudah merasakan sesak napas ketika berlari.
 
Kemudian, latihan dengan rutin juga berpengaruh. Ketika sudah bisa membiasakan fisik mengikuti latihan, cara kerja paru-paru Anda pun bisa mengesuaikannya. Perlu diingat, lakukanlah latihan dengan perlahan tahap demi tahap. 
 
"Jangan lupa juga, kalau asma kan biasanya membawa alat pernapasan sendiri," tutur mantan fisioterapis pemain Tim Nasional Sepakbola Indonesia itu.
 
Mitos Seputar Lari Maraton
(Fisioterapis Indonesia, Matias Ibo, memastikan siapapun bisa dan boleh mengikuti maraton. Bahkan, untuk penderita asma sekalipun. Namun, persiapan dengan menjalani berbagai latihan fisik harus dilakukan terlebih dahulu. Foto: Dok. Medcom.id/Sunnaholomi Halakrispen)
 
(Baca juga: Kaki Memar Tidak Dianjurkan Diolesi Balsam)
 
Penderita asma diwajibkan membawa alat pernapasan seperti inhaler dan oxygen yang bisa dibawa-bawa. Obat wajib itu untuk berjaga-jaga apabila Anda kesulitan bernapas.
 
Selain itu, beredar juga mitos tentang maraton sebagai salah satu cara untuk menurunkan berat badan. Ibo menekankan, berlari bukan cara yang tepat untuk menurunkan masa tubuh. 
 
"Yang terjadi badan kita mengecil. Kalau kita makan banyak terus kita lari, enggak akan turun. Itu tergantung nutrisinya. Manfaat maraton kalau untuk sport enthusiast itu sebagai challenge saja," paparnya.
 
Apabila Anda ingin menguruskan badan dengan metode lari, Anda harus membuat kombinasinya. Di antaranya, lakukanlah juga olahraga yang fokus ke arah strength training. Latihan ini tidak membuat badan Anda menjadi besar.
 
Sementara itu, maraton sesungguhnya memotivasi Anda untuk membiasakan diri berlari. Bagi kebanyakan orang, sekedar berlari seperti jogging merupakan hal yang biasa saja, karena tidak ada tantangan pada target lari.
 


 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

(TIN)


social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif