Jakarta: Lari di dalam ruangan dan di luar ruangan memiliki perbedaan. Bukan hanya suasananya, tapi juga alat-alat dan ada perbedaan manfaat bagi tubuh.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Lari di luar ruangan tidak membutuhkan alat apapun kecuali perlengkapan yang dibebankan di tubuh. Namun ketika di dalam ruangan, Anda memerlukan treadmill. Perbedaannya lagi, kalau treadmill itu yang menggerakkan bukan kaki kita tapi karetnya.
"Nah, kalau kita mau lari selalu incline-nya satu enggak boleh nol. Karena kebiasaannya bukan lari ke depan tapi justru hanya loncat-loncat. Tapi kalau dikasih incline satu, itu akan sama dengan lari di luar," kata Sport Enthusiast Matias Ibo di 100 Eatery and Bar, Jakarta.
Lari di luar ruang
Healthy lifestyle influencer itu menjelaskan, jika lari di luar ruangan Anda harus menggerakkan diri sendiri secara langsung. Kemudian, ada faktor dari alam, aspal atau jalanan.Gerakan larinya pun bukan hanya garis lurus tetapi juga ada berkelok. Anda harus bergerak ke kiri dan ke kanan, terkadang harus bergerak cepat, terkadang lamban, menyesuaikan kondisi jalan.
(Matias Ibo mengatakan sama baiknya berlari di dalam atau luar ruang untuk kesehatan. Tapi ada nilai positifnya jika berlari di luar ruang selain pemandangan yang bisa dinikmati juga berlarinya bisa mengikuti bentuk jalannya berkelok dan menggerakkan diri secara langsung. Foto: Dok. Instagram Matias Ibo/@matiasibo)
"Pengaruh untuk tubuh sebenarnya enggak ada sih. Kalau pingin sehat bisa di mana saja. Yang penting hard rate-nya naik, dalam jangka waktu tertentu, mudah dilakukan. Enggak apa-apa," tuturnya.
Otot yang digunakan antara lari di luar maupun di dalam ruangan, sama saja. Matias, sapaannya, memilih lari dengan variasi.
Akan bagus jika bisa lari di luar ruangan dua kali dalam seminggu. Selain untuk mengatasi rasa bosan, ada juga pengaruhnya pada kondisi tubuh.
Kerugian lari di dalam ruang
Ada juga kerugian lari di dalam ruang. Ia bilang, "Karena kalau di dalam tuh kerugiannya AC, lalu banyak orang di dalam kan sirkulasi udaranya juga kurang baik. Walaupun jauh lebih dingin dan enak ya," katanya. Tipsnya, "Kalau bisa sekali dua kali di luar juga bagus."Fisioterapis pertama di tim nasional sepak bola Indonesia itu memberikan gambaran bahwa lari di luar bisa menikmati keindahan alam, jaraknya pun tidak membosankan.
Ada juga sisi minus ketika di dalam ruangan, misalnya ada 10 orang di ruangan yang sama dan tiga orang sedang batuk-batuk sambil berolahraga.
"Itu kan memengaruhi kita juga, mau enggak mau kita akan menghirup udara yang sama. Karena udara yang masuk ke AC disaring dan dikeluarkan lagi tapi kan enggak mungkin free," jelasnya.
Ada risiko terkait polusi. Tidak selamanya hanya lari di luar yang bisa membuat Anda terkena polusi, karena di dalam ruangan juga bisa. Namun, tenang saja. Anda tidak perlu khawatir dan berpikiran negatif tentang hal itu.
"Kalau enggak bisa lari di luar ya enggak apa-apa lari di dalam ruangan, kan yang penting niatnya olahraga untuk sehat. Kalau cuma punya waktu sedikit untuk olahraga ya di dalam. Kalau ada waktu lebih banyak ya di luar," tambahnya.
Nah, ketika tidak ada waktu lebih untuk olahraga karena padatnya aktivitas, lari dengan treadmill bisa jadi solusinya. Setelah selesai bekerja atau beraktivitas, Anda bisa olahraga dengan santai di malam hari tanpa takut terkena angin malam.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News(TIN)
