"Di dalam rumah tangga juga ada polusi, ini sempat dijelaskan WHO (world health organization). Bahan bakar menghasilkan 3,8 kematian dari data WHO," ujar dr. Reisa Broto Asmoro dalam diskusi virtual bertajuk Udara Bersih, Solusi Keluarga Sehat, Kamis, 23 April 2020.
1. Sebaran disinfektan
Salah satunya, bahan-bahan yang mengandung kimia, memengaruhi polusi udara di dalam rumah. Misalnya, kata dr. Reisa, disinfektan yang disebar ke beberapa benda atau bahkan seluruh rumah, tanpa sadar terhirup oleh kita."Semprotan nyamuk juga bisa menjadi salah satu sumber polusi. Lalu asap rokok, asapnya tidak terlihat tapi partikelnya bisa masih terbang-terbangan," paparnya.
2. Lingkungan sekitar
Kemudian, ketika membuka jendela untuk mendapatkan manfaat sirkulasi udara namun tidak memerhatikan lingkungan sekitar. Jika rumah Anda berdekatan dengan bahan bangunan, partikel-partikel bahan bangunan tersebut bisa beterbangan, masuk ke rumah, dan terhirup.Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Hewan-hewan bisa dari bulunya, kotorannya menempel. Kita bersihin lantai, barang-barang rumah, tapi enggak bersihin udaranya, itu sama saja sih," ucapnya.
"Kebayang enggak sih polusi udara di rumah tidak diperhatikan. Penyakit infeksi yang terbawa udara juga banyak lalu terhirup oleh kita apalagi orang yang punya kerentanan," tambahnya.
3. Terkena orang yang sensitif
Kerentanan terjadi pada orang-orang yang memiliki penyakit sensitif terhadap sumber polusi udara, seperti asma, bronkitis, dan pneumonia. Kemudian, bagi para lansia maupun bayi."Polusi biasanya ada di perabotan tapi biasanya terbawa di udara. Kita enggak akan bisa memastikan. Tidak terbayang berapa banyak partikel polusi udara yang tidak terlihat," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News(TIN)