Kesehatan jantung dan dapat dikontrol untuk meminimalkan risiko. (Foto: Nmbreakthroughs)
Kesehatan jantung dan dapat dikontrol untuk meminimalkan risiko. (Foto: Nmbreakthroughs)

Mayoritas Wanita Belum Memulai Skrining Jantung

Rona jantung studi kesehatan
Anggi Tondi Martaon • 24 Januari 2017 15:12
medcom.id, Jakarta: Sebuah peneltian menyebutkan, sekita 60 persen wanita di Amerika menganggap skrining jantung perlu dilakukan ketika memasuki usia 40 tahun. Padahal, ahli kesehatan menyarankan konsultasi tersebut harus dimulai saat memasuki umur 20 tahun.
 
American Heart Association menyebutkan, alasan pihaknya menyarankan skrining dilakukan semenjak usia 20 tahun karena sudah mulai timbul berbagai penyakit yang berhubungan dengan jantung.
 
"Perempuan tidak bisa menunggu sampai mereka 40 untuk memulai memperhatikan faktor-faktor risiko mereka. Mereka dapat mulai mengembangkan atherosclerosis, plak di arteri mereka, di usia 20-an remaja dan awal mereka," pungkas Carolina Demori, ahli jantung di Orlando Health Heart Institute di Florida, Amerika.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Mayoritas Wanita Belum Memulai Skrining Jantung
 
(Baca juga: 6 Waktu yang Membahayakan Jantung Anda)
 
"Oleh karena itu, sangat penting untuk memahami faktor-faktor risiko dan membuat perubahan hidup yang sesuai sedini mungkin," tambah Demori.
 
Demori menjelaskan, skrining pada usia 20 tahun mencakup indeks massa tubuh, tekanan darah, kadar kolesterol, kadar glukosa dan lingkar pinggang. 
 
Semua hal itu berhubungan langsung dengan kesehatan jantung dan dapat dikontrol untuk meminimalkan risiko.
 
Mayoritas Wanita Belum Memulai Skrining JantungUntuk penelitian ini, tim melakukan survei 1.000 perempuan. Hasil penelitian menunjukkan, mayoritas kaum hawa berpikir bahwa usia rata-rata memulai skrining jantung adalah 41.
 
Hanya 8 persen perempuan menyadari bahwa skrining harus dimulai pada usia 20-an. 
 
Selain mulai menyadari waktu skrining jantung, dokter juga menyarankan agar perempuan harus mengonsumsi asupan makan sehat dan rutin berolahraga.
 
"Penelitian ini adalah untuk mencegah masalah kecil berkembang menjadi kondisi yang mengancam jiwa," kata Demori.
 

 

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

(TIN)


social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif