Dari 150 pasien yang berhasil diobati dari Maret 2012 hingga Juni 2018, 74 orang bukan perokok, sementara 76 orang perokok.
"Polusi berkontribusi banyak pada peningkatan kasus kanker paru. Emisi industri dan kendaraan dan pembakaran jerami adalah beberapa alasan utama untuk kanker paru-paru. Orang muda dan wanita adalah korban kanker paru-paru sebagian besar karena polusi," kata Neeraj Jain, dokter dada di Rumah Sakit Gangga Ram seperti dilansir dari The Health Site.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Menurut Arvind Kumar, Ketua Pusat Bedah Dada SGRH, anak-anak terpapar kualitas udara yang buruk sejak kelahiran mereka, bahkan sebelum seseorang mulai merokok, paru-paru mereka sudah terinfeksi karena polusi.
Ia menjelaskan, tingkat polusi PM 2,5 di udara setara dengan merokok satu batang rokok sehari.
"Dan karena itu, bayi yang baru lahir menghirup udara buruk ini memiliki peluang lebih tinggi didiagnosis untuk kanker paru-paru. Itu sebabnya kami merekomendasikan check-up," tambahnya.
Laporan tersebut juga menyebutkan bahwa 30 persen pasien awalnya didiagnosis menderita tuberkulosis selama berbulan-bulan, sebelum memulai pengobatan kanker.
Lihat video:
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News(DEV)