Penelitian yang dipublikasikan di Journal of Functional Food edisi Januari 2016 menyebutkan bahwa mengonsumsi terlalu banyak zat-zat herbal dapat berdampak negatif pada kesuburan Anda dan pasangan.
Pada studi tersebut, para peneliti melakukan penelitian tehadap 48 Drosophilia melanogaster atau sejenis lalat buah. Peneliti memberikan berbagai antioksidan yang dikenal sebagai polifenol pada teh hijau (GTP). Para peneliti memberikan setiap jenis kelamin jantan dan betina 4 dosis GTP yang berbeda, mulai dari nol, dua setengah, lima, dan 10 miligram. Setelah itu, para peneliti membedah organ reproduksi lalat buah dan memeriksa kandungan air, lipid, dan protein mereka untuk menguji toksisitas.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Hasilnya, lalat betina yang diberi 10 miligram GTP (dianggap dosis tinggi untuk lalat) mengalami penurunan reproduksi yang cukup signifikan. Bayi-bayi lalat buah yang kedua orang tuanya diberikan GTP juga memiliki kelainan pada alat kelamin. Pada lalat jantan menunjukkan atrofi testis, sedangkan pada lalat betina memiliki struktur ovarium yang lebih kecil dan telur yang kurang matang. Secara keseluruhan, para peneliti mengatakan efeknya lebih besar pada lalat betina dibandingkan pada lalat laki-laki.
Namun perlu diingat, bahwa penelitian tersebut dilakukan pada lalat buah yang menurut para peneliti dalam studi tersebut merupakan model yang sangat baik untuk menguji toksisitas obat. Jika Anda sedang hamil atau sedang dalam program untuk hamil sebaiknya berkonsultasi dengan dokter mengenai kandungan makanan dan minuman apa yang aman bagi Anda.
Anda tidak perlu melepaskan kebiasaan minum teh hijau jika Anda minum secukupnya. Dan para peneliti dalam penelitian ini menunjukkan bahwa teh hijau memang baik bila dikonsumsi dalam jumlah yang wajar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News(DEV)