Rheumatoid arthritis adalah penyakit peradangan yang menyebabkan sistem imun menyerang sendi, otot, tulang dan organ dalam tubuh. Sebagian besar penderita akan merasa sakit dan tak nyaman pada tangan dan kaki.
Penyakit ini dapat menyerang segala usia, tetapi umumnya dialami mereka yang berusia 40-60 tahun dengan risiko tiga kali lipat lebih besar pada wanita.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Studi yang dipublikasi dalam jurnal Frontiers in Cellular and Infection Microbiology tersebut menunjukkan adanya rematik dan Mycobacterium avium subspesies paratuberculosis atau dikenal sebagai MAP.
Bakteri tersebut dapat masuk ke dalam tubuh manusia melalui konsumsi susu yang terinfeksi, daging sapi, dan pupuk dari kotoran sapi.
"Kita tak tahu penyebab rematik, jadi kami senang melihat adanya hubungan antara keduanya," ujar peneliti Shazia Beg dari University of Central Florida (UCF) di Amerika Serikat.
Studi tersebut melibatkan 100 pasien yang mau menjadi relawan. Sekitar 80 persen dari pasien rematik ternyata memiliki mutasi dalam gen PTPN2/22 dan 40 persen dari angka tersebut positif MAP.
"Kami percaya bahwa individu yang memiliki mutasi gen ini dan kemudian terekspos MAP melalui konsumsi susu atau daging terinfeksi memiliki risiko lebih besar terkena rematik," ujar peneliti lain Saleh Naser.
Ia menambahkan, mengetahui bagaiama peran MAP pada rematik kelak akan membantu mengatasi penyakit tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News(DEV)
