Sirkumsisi atau biasa dikenal dengan sunat yaitu memotong kulit yang menutupi kepala penis. (Foto: Aditya Pradana Putra/Antara)
Sirkumsisi atau biasa dikenal dengan sunat yaitu memotong kulit yang menutupi kepala penis. (Foto: Aditya Pradana Putra/Antara)

Kapan Usia yang Tepat bagi Anak untuk Disunat?

Rona sunatan
Raka Lestari • 10 Juli 2020 11:05
Jakarta: Sunat atau sirkumsisi adalah prosedur kesehatan yang cukup banyak dilakukan di Indonesia. Biasanya anak lelaki yang sudah memasuki Sekolah Dasar (SD) akan dilakukan sunat. Namun sebenarnya, kapan usia yang tepat bagi anak untuk dilakukan sunat?
 
“Sirkumsisi atau biasa dikenal dengan sunat yaitu memotong kulit yang menutupi kepala penis. Hanya kulitnya saja sampai kepala penis terbuka kemudian bisa dijahit atau di lem. Biasanya dikerjakan dengan bius lokal atau bius umum,” ujar dr. Tri Hening Rahayatri, Sp.B, Sp.BA, dokter spesialis bedah anak RSUI.
 
Menurut dr. Heni, Ada beberapa keuntungan melakukan sirkumsisi atau sunat. Yaitu untuk kebersihan. Ketika kulit menutupi kepala penis, lalu tidak dibersihkan dengan baik maka akan mudah sekali air kencing mengendap. Penumpukan tersebut akan menimbulkan bakteri dan bisa mneyebabkan infeksi saluran kemih (ISK).

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


“Selain itu, pada orang dewasa juga bisa menurunkan risiko penyakit-penyakit yang berhubungan dengan virus seperti HPV dan HIV. Lalu kapan usia paling pas untuk dilakukan sirkumsisi? Mulai dari bayi sampai dewasa itu semua pas,” ujar dr. Heni.
 
“Jadi kalau ada yang mengatakan paling pas saat bayi karena sarafnya masih belum berkembang sehingga tidak terlalu sakit, saya tidak bisa memastikan. Saya sulit menilai secara objektif. Kemungkinan adalah karena pada saat masih bayi atau anak-anak memorinya belum terlalu panjang, sehingga tidak terlalu ingat pada saat dilakukan sirkumsisi,” jelas dr. Heni.
 
Ia menyebutkan bahwa prosedur sirkumsisi pada bayi, bisa dilakukan hanya dengan bius lokal. Akan tetapi kalau sudah berusia 2 – 3 tahun tentu sudah tidak bisa dilakukan bius lokal.
 
"Kapan dilakukan sirkumsisi semua sama saja. Baik pada saat bayi atau dewasa sama saja, selama tidak ada kondisi darurat yang mengharuskan dilakukan sirkumsisi,” tutup dr. Heni.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

(FIR)


social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif