Berdasarkan data RISKESDAS 2013, sebanyak 28 persen masyarakat Jawa Barat memiliki masalah gigi dan mulut, namun baru 9,4 persen yang mendapatkan perawatan dari tenaga ahli. Hal itu disebabkan keterbatasan jumlah dokter gigi, karena ratio dokter gigi Jawa Barat yaitu 9:100.000, atau masih berada di bawah anjuran pemerintah Indonesia, yaitu 11:100.000.
Dalam rangka memberikan edukasi serta pelayanan kesehatan gigi dan mulut gratis, Pepsodent, pasta gigi keluarga produksi Unilever Indonesia, kembali berkolaborasi dengan Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) dan Asosiasi Fakultas Kedokteran Gigi Indonesia (AFDOKGI) untuk menyelenggarakan Bulan Kesehatan Gigi Nasional (BKGN) ketujuh.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
FKG Universitas Padjadjaran (UNPAD), Bandung, menjadi lokasi kesebelas yang dikunjungi BKGN. Masyarakat Bandung dan sekitarnya diberi kesempatan melakukan pemeriksaan serta perawatan kesehatan gigi di RSGM UNPAD pada 24 hingga 26 Oktober 2016.
Menargetkan 1.000 orang yang berkunjung, FKG UNPAD menyiapkan sekitar 300 tenaga ahli untuk memberikan pelayanan. Hadir meresmikan acara BKGN di FKG UNPAD, Dr. Nina Djustiana, drg., M.Kes., Dekan FKG UNPAD dengan disaksikan oleh para civitas akademika. Selain itu, turut hadir tamu undangan Ketua Dharma Wanita Unpad, istri Rektor UNPAD beserta jajarannya, Ketua Pengwil PDGI Jabar H. Eddy Prijono, drg., MS, Ketua PDGI Bandung, perwakilan dari RS Dr H.A Paru Rotinsulu, perwakilan dari RS Dr Hasan Sadikin, perwakilan dari Dinkes Jabar, dan perwakilan dari FKG Univesitas Jenderal Achmad Yani (Unjani).

"Kami mengimbau masyarakat Bandung memanfaatkan kehadiran BKGN di Rumah Sakit Gigi dan Mulut FKG Universitas Padjadjaran,” ujar Dr. Nina Djustiana, drg., M.Kes., Dekan FKG UNPAD.
Selain itu, Dr. Nina juga menyarankan masyarakat menyikat gigi dua kali sehari pagi setelah sarapan, dan malam sebelum tidur selama minimal 2 menit. Cara itu dapat mengurangi risiko gigi berlubang sebanyak 50 persen. Orang tua juga diminta mendampingi anak ketika menyikat gigi. Sebab, anak yang didampingi orang tua saat menyikat gigi memperlihatkan perbedaan signifikan dalam indeks kebersihan mulut, radang gusi, dan gigi berlubang dibandingkan anak yang tidak didampingi.
Kebiasaan buruk yang umum berpengaruh terhadap kesehatan gigi dan mulut adalah tidak berkunjung ke dokter gigi secara rutin setiap enam bulan sekali. Jika rutin ke dokter gigi, maka permasalahan gigi bisa segera ditangani sehingga mampu mengurangi risiko gigi berlubang, penyakit gusi, serta mencegah perawatan lanjutan. Dengan perawatan rutin maka kondisi mulut seseorang menjadi lebih baik.
"Sebagai salah satu wujud Tri Dharma Perguruan Tinggi, BKGN di FKG UNPAD akan memberikan pelayanan kuratif sederhana serta pelayanan promotif dan preventif, untuk memberikan pemahaman akan pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut dimulai dengan cara paling sederhana. Mengingat dari 97,8 persen masyarakat Jawa Barat yang telah menyikat gigi dua kali sehari, baru 1,8 persen yang menyikat gigi pada waktu yang benar, yakni pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur. Angka tersebut pun masih berada di bawah rata-rata nasional yang memperihatinkan yaitu 2,3 persen," kata Dr. Nina.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News(ROS)