"Hari ini digelar senam jantung serentak di 19 provinsi. Di silang monas saja diikuti oleh 4.000 orang dan nanti akan ada 500 siswa yang melakukan Lompat Tali Jantung Sehat (LTJS) diikuti 7.050 anak di 13 provinsi yang akan dicatatkan di Museum Rekor Indonesia," ujar Ketua Yayasan Jantung Indonesia, Syahlina Zuhal, di Silang Monas Selatan, Jakarta, Ahad (9/11/2014).
Syahlina menjelaskan, awalnya YJI berdiri terinspirasi dari seorang anak bernama Dewi Sartika yang menghembuskan napas terakhir akibat penyakit jantung yang terlambat ditangani.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Sejarah yayasan membawa kita kembali ke tahun 1974 ketika anak perempuan berusia 10 tahun bernama Dewi Sartika menjalani operasi jantung untuk menyelamatkan nyawanya yang sepenuhnya dibiayai dari sumbangan masyarakat," kisahnya.
Dari peristiwa itu, berdiri YJI Dewi Sartika pada 4 Oktober 1974 dengan tujuan utama membantu operasi jantung pasien dari keluarga tidak mampu. Kemudian di 1981, YJI Dewi Sartika berganti nama menjadi Yayasan Jantung Indonesia.
"Sejak berdiri hingga saat ini, YJI telah mengoperasi lebih dari 2.000 pasien jantung. Kami bantu cari donasi. Ada empat program kami yaitu promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif. Yang sedang berlangsung sekarang ini termasuk program promotif supaya masyarakat Indonesia lebih sehat jantungnya dengan senam," jelasnya.
Salah seorang pendiri YJI, Prof Dede Kusmana menekankan pentingnya menggalakkan upaya promotif, "Dari pada kita menangani kasus yang sudah terlanjur, promotif ini dimaksudkan supaya masyarakat lebih sadar," ujar Dede.
Dede mengungkap pihaknya sedang menginisiasi program Tes Kebugaran Olahraga di seluruh kota di Indonesia agar masyarakat umum memiliki tolok ukur mengenai kesehatan jantung.
Dengan mengusulkan kepada Kementerian Kesehatan, Dede berharap setiap kota dapat menyediakan jalur hijau sepanjang 1.000 meter untuk masyarakat berlari pagi. Dengan indikator sesuai standar kesehatan, masyarakat bisa menilai sejauh mana jantungnya bekerja dengan baik dengan berlari.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Dr Dien Emmawati yang hadir menggantikan Gubernur Plt DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Poernama menyambut baik kegiatan senam jantung ini.
"Dengan mengadakan senam seperti ini, prevalensi penyakit jantung bisa dikurangi, taraf kesehatan bisa meningkat," tutupnya. (Fat)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News(TTD)
