Ada rasa cemas saat memakai masker saat pandemi covid-19? Berikut ini alasannya. (Foto: Pexels.com)
Ada rasa cemas saat memakai masker saat pandemi covid-19? Berikut ini alasannya. (Foto: Pexels.com)

Mengapa Menggunakan Masker Bisa Memicu Emosi yang Tak Menyenangkan?

Rona masker psikologi kesehatan mental covid-19 pandemi
Kumara Anggita • 25 Mei 2020 11:00
Jakarta: Kehadiran covid-19 telah mengubah banyak hal dalam hidup kita. Salah satu perubahannya adalah bagaimana orang-orang saat ini harus menggunakan masker ke mana-mana, bahkan untuk keluar rumah.
 
Dan ternyata hal sederhana seperti ini bisa memberikan dampak pada emosi kita. Menggunakan atau melihat orang memakai masker bisa buat kesal, sedih, cemas. Mengapa hal itu bisa terjadi? 
 
Dilansir dari Susanne Babbel MFT, PhD, seorang Somatic Psychology dari laman Psychology Today ada beberapa alasan:

1. Ingatan traumatis

Ingatan traumatis dapat dihubungkan dengan masker wajah. Seseorang yang memiliki masa lalu pahit dan masker adalah salah satu benda yang hadir dalam masa itu bisa jadi merasa terpukul ketika memasuki masa pandemi ini.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Susanne Babbel MFT, PhD menceritakan pengalaman ibunya yang memiliki trauma dengan masker. “Ibuku, yang tinggal di Jerman, menyebutkan bahwa topeng itu mengingatkannya pada saat dia masih kecil. Tumbuh setelah Perang Dunia II pada tahun 1945, ia ingat harus mengenakan masker karena puing-puing dan racun di udara yang tersisa dari kebakaran dan pemboman,” ujarnya.
 
“Dia menyatakan kepada saya  ‘Saya pikir saya sudah selesai dengan masa kecil saya dan terkejut memiliki kenangan dari dulu.' Dengan kesedihan yang luar biasa dia mengingat saat-saat ini, tetapi tiba-tiba banyak kenangan masa kecil tambahan muncul di hari-hari berikutnya juga,” lanjutnya.

2. Tidak mampu membaca ekspresi wajah

Tanpa disadari melihat ekspresi wajah orang di sekitar kita akan embuat seseorang merasa nyama. Dengan adanya masker, kita hanya bisa melihat mata. Tak ada informasi yang bisa diambil.
 
“Klien saya Elisa merasa tidak nyaman dengan pemandangan orang lain mengenakan topeng dan mengeluh, ‘Saya tidak bisa membaca ekspresi wajah dan itu membuat saya cemas’,” ujar Babbel.
 
Stephen Porges (2011), seorang profesor psikiatri, mengamati bahwa kita memerlukan isyarat tentang orang lain seperti ekspresi wajah, nada suara, dan postur tubuh untuk menilai apakah seseorang aman atau tidak.
 
Spesialis trauma, Bessel van der Kolk pernah menyatakan bahwa untuk bertahan hidup dan berkembang, kita harus dapat membedakan teman dari musuh, tahu kapan situasi aman atau berbahaya. Tanpa itu, kita cenderung salah menafsirkan keselamatan sebagai sebuah ancaman (Porges, 2011).
 
Masih banyak lagi alasan mengapa seseorang merasa tidak senang dengan masker. Mungkin karena sesak, merasa kebebasan diambil, takut sakit atau membuat seseorang sakit, muncul kebingungan apakah Anda harus mengenakannya atau tidak,  mengingatkan bahwa segala sesuatu saat tidak normal dan lain-lain.
 
Itulah alasan mengapa memakai masker terasa tidak menyenangkan. Ini bukan hanya Anda yang merasakan tapi banyak orang dengan alasannya masing-masing.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

(TIN)


social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif