Jakarta: Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Doni Monardo mengaku pernah dilarang memakai masker pada masa awal pandemi covid-19. Masker hanya digunakan bagi orang yang sakit.
"Saya pada saat pertama sekali memberikan penjelasan itu menggunakan masker. Sempat dilarang oleh salah satu petugas kesehatan internasional, 'Pak Doni Anda jangan menggunakan masker. Masker hanya digunakan untuk mereka yang sakit, Anda sehat, Anda jangan pakai masker'," kata Doni dalam dialog virtual Evaluasi Satu Tahun Penanganan Covid-19 di Indonesia: Perspektif Kebijakan dan Implementasi, Selasa, 9 Maret 2021.
Doni menilai larangan penggunaan masker karena situasi awal pandemi cukup sulit. Arah kebijakan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bahkan kerap berubah.
"Kita juga belum tahu musuhnya seperti apa enggak kelihatan, banyak negara bimbang. Bahkan WHO sendiri kebijakannya berubah-rubah," ucap Doni.
Baca: RSD Wisma Atlet Rawat 3.702 Pasien Covid-19
Indonesia, kata Doni, juga mengalami masa-masa sulit di awal pandemi. Akurasi data menjadi tantangan.
Ketersediaan alat pelindung diri (APD) saat itu juga masih terbatas. Indonesia mesti memutar otak menyediakan APD yang memadai guna mencegah tenaga kesehatan berguguran.
"Kita bisa mendapatkan APD pada saat itu dengan jumlah 230 ribu unit. Atas bantuan dari Panglima TNI yang mengarahkan armada TNI AU untuk mendistribusikan APD ke seluruh Indonesia tidak waktu lama," ucap Doni.
Jakarta: Ketua Satuan Tugas (
Satgas) Penanganan Covid-19 Doni Monardo mengaku pernah dilarang memakai masker pada masa awal pandemi
covid-19. Masker hanya digunakan bagi orang yang sakit.
"Saya pada saat pertama sekali memberikan penjelasan itu menggunakan masker. Sempat dilarang oleh salah satu petugas kesehatan internasional, 'Pak Doni Anda jangan menggunakan masker. Masker hanya digunakan untuk mereka yang sakit, Anda sehat, Anda jangan pakai masker'," kata Doni dalam dialog virtual Evaluasi Satu Tahun Penanganan Covid-19 di Indonesia: Perspektif Kebijakan dan Implementasi, Selasa, 9 Maret 2021.
Doni menilai larangan penggunaan masker karena situasi awal
pandemi cukup sulit. Arah kebijakan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bahkan kerap berubah.
"Kita juga belum tahu musuhnya seperti apa enggak kelihatan, banyak negara bimbang. Bahkan WHO sendiri kebijakannya berubah-rubah," ucap Doni.
Baca:
RSD Wisma Atlet Rawat 3.702 Pasien Covid-19
Indonesia, kata Doni, juga mengalami masa-masa sulit di awal pandemi. Akurasi data menjadi tantangan.
Ketersediaan alat pelindung diri (APD) saat itu juga masih terbatas. Indonesia mesti memutar otak menyediakan APD yang memadai guna mencegah tenaga kesehatan berguguran.
"Kita bisa mendapatkan APD pada saat itu dengan jumlah 230 ribu unit. Atas bantuan dari Panglima TNI yang mengarahkan armada TNI AU untuk mendistribusikan APD ke seluruh Indonesia tidak waktu lama," ucap Doni.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(JMS)
