Berdasarkan data yang diberikan Perhimpunan Nefrologi Indonesia dan Fresenius Medical Care Indonesia, Penyakit Ginjal Kronik (PGK) ditandai dengan kerusakan ginjal atau gangguan fungsi ginjal yang berjalan lebih dari tiga bulan. Data global pada 2019 menunjukkan satu dari tiga orang di populasi umum memiliki risiko untuk mengalami PGK.
Penyakit ini ditandai dengan:
-Adanya protein atau albumin di urine, kelainan sedimen urine.-Peningkatan kreatinin darah.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
-Adanya kelainan pemeriksaan histopatologi.
-Kelainan pada pencitraan.
-Punya riwayat transplan ginjal.
Penyebab utama terjadinya gagal ginjal di Indonesia adalah hipertensi (36 persen) dan diabetes (28 persen). PGK dan gagal ginjal bisa dicegah dan progresivitas penyakitnya menuju gagal ginjal dapat diperlambat.
Pencegahan penyakit ginjal bisa dilakukan dengan terus menjaga hidup sehat dan tentunya dengan mengontrol tekanan darah dan gula darah. Caranya adalah dengan minum obat secara teratur.
Jangan berpikir bahwa minum obat justru menjadi penyebab gagal ginjal terjadi. dr. Aida Lydia, PhD., SpPD-KGH, Ketua Umum PB Perhimpunan Nefrologi Indonesia (PB Pernefri) menyebutkan bahwa hipertensi dan diabetes yang tak terkontrol itulah yang menyebabkan ginjal jadi rusak.
Penyakit ginjal kronik merupakan penyakit yang progresif. Bila tidak diatasi secara optimal akan berujung pada penyakit ginjal tahap akhir (gagal ginjal).
Bila terjadi gagal ginjal, maka diperlukan terapi pengganti ginjal dengan tiga modalitas pilihan terapi yaitu hemodialisis (cuci darah), peritoneal dialisis (CAPD), dan transplantasi ginjal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News(FIR)