FITNESS & HEALTH
Punya Manfaat Dahsyat, Ahli Ingatkan Pentingnya Minum Air Mineral
Aulia Putriningtias
Jumat 14 Maret 2025 / 10:06
Jakarta: Kita sudah pasti mengetahui manfaat dahsyat dari mengonsumsi air mineral atau air putih. Namun, masih banyak yang meremehkan hal ini. Padahal, air mineral dapat mengurangi risiko terkena penyakit ginjal.
Hal ini disampaikan oleh Ketua Umum Pengurus Besar Perhimpunan Nefrologi Indonesia (PERNEFRI) dr. Pringgodigdo Nugroho, Sp.PD-KGH. Ia menekankan bahwa kebiasaan tidak mengonsumsi air mineral akan membawa ginjal seseorang terserang penyakit, walaupun bukan secara langsung.
"Tapi bukan secara langsung karena secara jangka panjang biasanya karena kekurangan cairan yang kronik," kata dr. Pringgodidgo dalam acara World Kidney Day 2025 bersama PERNEFRI di Jakarta, Rabu, 12 Maret 2025.
Alasan mengapa dapat terserang penyakit adalah ketika jarang mengonsumsi air mineral, ginjal akan mengalami gangguan fungsi. Biasanya gejalanya akan bertahap, bukan yang tiba-tiba menjadi besar.
"Biasanya bertahap gejalanya dan melalui penyakit yang lain misalnya jadi risiko infeksi berulang karena kekurangan cairan, salurannya berisiko infeksi," jelasnya.
Baca juga: 10 Gejala Adanya Batu Ginjal
Penyakit-penyakit yang sering muncul karena kebiasaan tidak minum air mineral adalah infeksi yang menyebabkan peradangan dan batu ginjal. Pembentuk batu akan tinggi menjadi batu ginjal dikarenakan kekurangan cairan jadi zat-zat.
Dr. Pringgodidgo juga menengok terhadap kebiasaan anak-anak muda yang lebih gemar mengonsumsi minuman selain air mineral. Ia juga menekankan bahwa penyakit ginjal muncul bukan hanya soal gaya hidup, tetapi juga imunitas tubuh seseorang.

Ketua Umum Pengurus Besar Perhimpunan Nefrologi Indonesia (PERNEFRI) dr. Pringgodigdo Nugroho, Sp.PD-KGH. Dok. Aulia/Medcom
Ginjal manusia sendiri memang memiliki jutaan unit penyaring yang disebut nefron. Ketika sebagian nefron ini rusak, tentu fungsinya digantikan oleh nefron yang masih sehat.
Namun, kerusakan ini akan terus berlanjut ketika kita tak menjaga diri, yakni tidak menerapkan hidup sehat. Ia mengatakan bahwa memang salah satu tantangan terbesar penyakit ginjal kronis (PGK) adalah seringnya tidak terdeteksi hingga fungsi ginjal jauh dari angka normal seharusnya.
Jadi, dr. Pringgodidgo menyarankan untuk tetap melakukan pengecekan ginjal sedini mungkin. Hal ini untuk menekan terjadinya keparahan kerusakan fungsi ginjal dan dapat diobati dengan cepat.
"Oleh karena itu semakin dini sebenarnya semakin baik sehingga menjadi kesempatan kita untuk menghambat penyakit ginjal ini menjadi gagal ginjal," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(FIR)
Hal ini disampaikan oleh Ketua Umum Pengurus Besar Perhimpunan Nefrologi Indonesia (PERNEFRI) dr. Pringgodigdo Nugroho, Sp.PD-KGH. Ia menekankan bahwa kebiasaan tidak mengonsumsi air mineral akan membawa ginjal seseorang terserang penyakit, walaupun bukan secara langsung.
"Tapi bukan secara langsung karena secara jangka panjang biasanya karena kekurangan cairan yang kronik," kata dr. Pringgodidgo dalam acara World Kidney Day 2025 bersama PERNEFRI di Jakarta, Rabu, 12 Maret 2025.
Alasan mengapa dapat terserang penyakit adalah ketika jarang mengonsumsi air mineral, ginjal akan mengalami gangguan fungsi. Biasanya gejalanya akan bertahap, bukan yang tiba-tiba menjadi besar.
"Biasanya bertahap gejalanya dan melalui penyakit yang lain misalnya jadi risiko infeksi berulang karena kekurangan cairan, salurannya berisiko infeksi," jelasnya.
Baca juga: 10 Gejala Adanya Batu Ginjal
Penyakit-penyakit yang sering muncul karena kebiasaan tidak minum air mineral adalah infeksi yang menyebabkan peradangan dan batu ginjal. Pembentuk batu akan tinggi menjadi batu ginjal dikarenakan kekurangan cairan jadi zat-zat.
Dr. Pringgodidgo juga menengok terhadap kebiasaan anak-anak muda yang lebih gemar mengonsumsi minuman selain air mineral. Ia juga menekankan bahwa penyakit ginjal muncul bukan hanya soal gaya hidup, tetapi juga imunitas tubuh seseorang.

Ketua Umum Pengurus Besar Perhimpunan Nefrologi Indonesia (PERNEFRI) dr. Pringgodigdo Nugroho, Sp.PD-KGH. Dok. Aulia/Medcom
Ginjal manusia sendiri memang memiliki jutaan unit penyaring yang disebut nefron. Ketika sebagian nefron ini rusak, tentu fungsinya digantikan oleh nefron yang masih sehat.
Namun, kerusakan ini akan terus berlanjut ketika kita tak menjaga diri, yakni tidak menerapkan hidup sehat. Ia mengatakan bahwa memang salah satu tantangan terbesar penyakit ginjal kronis (PGK) adalah seringnya tidak terdeteksi hingga fungsi ginjal jauh dari angka normal seharusnya.
Jadi, dr. Pringgodidgo menyarankan untuk tetap melakukan pengecekan ginjal sedini mungkin. Hal ini untuk menekan terjadinya keparahan kerusakan fungsi ginjal dan dapat diobati dengan cepat.
"Oleh karena itu semakin dini sebenarnya semakin baik sehingga menjadi kesempatan kita untuk menghambat penyakit ginjal ini menjadi gagal ginjal," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FIR)