Jakarta: Permasalahan pada penyakit ginjal tak kunjung kelar. Buktinya, menurut Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 persentase penyakit tidak menular ini pada 2018 mencapai 3,8 persen.
"Itu berarti meningkat 1,8 persen ketimbang tahun 2013," kata Ketua Umum PB Perhimpunan Nefrologi Indonesia (PB Pernefri), Aida Lydia, dalam seminar World Kidney Day 2019, Rabu 13 Maret 2019.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Salah satu kategori orang yang paling rentan terkena penyakit ginjal adalah ibu hamil. Mereka, kata Aida, seringkali menderita masalah ginjal preeklampsia yang didahului oleh hipertensi.
"Ini cukup membahayakan, apabila sudah ada gangguan fungsi ginjal, maka terjadi penurunan fungsi ginjal selama hamil," ujar Lydia.
Adapun penyebab preeklampsia masih banyak diperdebatkan. Salah satunya penambahan berat badan setelah masa kehamilan 20 minggu.
Lantas apa yang harus dilakukan jika ibu hamil terkena preeklampsia? Pada umumnya, preeklampsia merupakan sindrom yang ditandai dengan tekanan darah tinggi (hipertensi), kenaikan kadar protein dalam urine.Baca juga: Ladies, Jangan Anggap Sepele Keputihan dan Infeksi Saluran Kemih
Jika tak segera diobati, bisa berisiko menganggu perkembangan dan kematian janin. Lydia menyarankan ibu hamil rutin berkonsultasi dengan dokter jika mengalami kondisi yang mirip dengan preeklampsia.
Dalam memerangi penyakit itu biasanya diperlukan pemeriksaan darah, USG, dan biopsi. Hal ini penting karena permasalahn ginjal tidak selalu bergejala dan sulit diketahui saat stadium awal.
"Gejala baru timbul karena penurunan (fungsi ginjal) sudah lanjut. Segera periksakan jika ada tanda-tanda, faktor risiko ditangani," ujar Lydia.
Dalam kesempatan itu, Lydia mengingatkan agar masyarakat sadar akan pentingnya kesehatan ginjal. Hal ini berhubungan pada Hari ginjal sedunia atau World kidney Day 2019 yang kembali diperingati di seluruh dunia.
Ia menyerukan agar setiap masyarakat meningkatkan kesehatan ginjal. Khususnya menitikberatkan pada kesadaran akan pencegahan penyakit serta meningkatkan akses untuk layanan kesehatan ginjal.
"Tentu saja latihan dari berbagai pihak baik pemerintah swasta dan peran serta seluruh masyarakat," tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News(FIR)