Lauren Streicher, Direktur Medis Pusat Pengobatan Seksual dan Menopause Northwestern Medicine mengatakan kepada Pop Sugar, "Mual setelah hubungan seks menunjukkan sesuatu yang tidak normal," katanya.
Ada beberapa alasan di balik ketidaknyamanan tersebut. Pertama berkaitan dengan serviks, saluran antara vagina dan rahim.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Kontak dengan leher rahim saat hubungan seks atau stimulasi serviks dapat menciptakan respons vasalvagol di mana tekanan darah dan nadi menurun," jelas Dr Streicher.
.jpg)
(Lauren Streicher, Direktur Medis Pusat Pengobatan Seksual dan Menopause Northwestern Medicine mengatakan kepada Pop Sugar, "Mual setelah hubungan seks menunjukkan sesuatu yang tidak normal." Foto: Ilustrasi. Dok. Freestock.org/Unsplash.com)
(Baca juga: 3 Posisi Bercinta yang Berbahaya Dilakukan)
Ini dapat menyebabkan mual atau pingsan. Leher rahim berubah sepanjang siklus menstruasi dan lebih pendek selama menstruasi. Hal ini kemungkinan membuat serviks lebih rentan selama penetrasi.
Alasan lain mual setelah bercinta karena mengalami seks yang menyakitkan akibat kondisi medis yang dialami. "Wanita dengan endometriosis dan penyakit radang panggul dapat mengalami hubungan seksual yang menyakitkan," kata Dr Streicher.
"Penyebab lainnya antara lain infeksi vagina atau serviks hingga fibroid. Jika hubungan seksual terasa menyakitkan, segera temui dokter kandungan," tambahnya.
Pada kasus yang lebih jarang, mual merupakan gejala sebuah kondisi psikologis yakni gangguan keengganan seksual.
"Kami tidak tahu seberapa sering ini terjadi pada wanita, tetapi bisa berasal dari trauma seksual masa lalu, atau dibesarkan dalam suasana yang sangat religius di mana seks dianggap sesuatu yang 'buruk,'" Dr Streicher menjelaskan.
Perawatan seperti terapi perilaku kognitif atau obat kecemasan dapat membantu gangguan ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News(TIN)