"Meskipun efek cahaya sudah dipelajari dengan baik pada orang dewasa, paparan cahaya pada malam hari ternyata juga memengaruhi psikologis, kesehatan, dan perkembangan pada anak prasekolah," ujar pemimpin studi Lameese Akacem, dilansir dari The Health Site.
Penelitian tersebut menyimpulkan bahwa anak-anak sangat sensitif terhadap cahaya.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Studi tersebut meneliti 10 anak berusia 3 hingga 5 tahun dalam kurun waktu tujuh hari. Tingkat melatonin menurun 88 persen setelah mendapat paparan sinar terang. Angka tersebut bertahan sekitar 50 menit setelah lampu dimatikan.
Penurunan tersebut berbeda dengan orang dewasa. Sebuah penelitian lain menemukan bahwa stimulus cahaya sebanyak 10 ribu lux (10 kali lipat dari penelitian ini) hanya menekan melatonin sebanyak 39 persen pada orang dewasa.
"Cahaya adalah pencatat waktu utama pada otak kita. Individu yang lebih muda memiliki pupil yang lebih besar dan lensa mata yang lebih transparan. Hal tersebut membuat kepekaan lebih tinggi pada cahaya," tukas penulis senior Monique LeBourgeois.
Akibatnya, anak-anak lebih rentan terhadap disregulasi tidur dan jam sirkadian.
Dia menjelaskan bahwa ketika cahaya menyentuh retina mata di malam hari, ia menghasilkan serangkaian sinyal ke sistem sirkadian untuk menekan melatonin dan mendorong kembali tubuh ke dalam jam biologis untuk tidur.
Bagi anak-anak prasekolah, hal tersebut mungkin tidak hanya menyebabkan masalah tertidur pada suatu malam, namun untuk masalah kronis pada waktu tidur.
Lihat video:
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News(DEV)
