Bagaimana cara memperkuat tekad agar tahan godaan? Psikolog Wendy L Patrick menjelaskan kebiasaan sangat membantu menghadapi godaan.
Penelitian mengungkapkan bahwa kebiasaan sehat sangat berperan dalam melawan godaan. Bagaimana jika sulit mengembangkan kebiasaan sehat meski dengan alasan apa pun?
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Sebagian orang punya kelemahan sendiri bila ingin menjaga kebiasaan hidup sehat. Seperti godaan menyantap makanan favorit yang penuh lemak dan berkalori. Penghalang lainnya adalah malas bergerak aktif agar tubuh lebih sehat.
Seperti dimuat Psychology Today, Edward Burkley dalam bukunya Lead Us Not into Temptation: The Seven Deadly Sins as a Taxonomy of Temptations mengungkap individu secara rutin mengalami pergulatan antara godaan dan kontrol diri.
Dengan makanan favorit sebagai contoh, orang mengenali perbedaan makanan sehat dan tidak sehat. Tapi mengidam makanan tidak sehat akan menjadi masalah saat seseorang ingin asupan makanan bernutrisi baik. Sehingga Burkley mendefinisikan godaan sebagai 'ketidakcocokan antara perilaku yang diinginkan orang dan tujuan pribadi mereka.'
Ada beberapa godaan yang paling umum dialami saat seseorang berniat hidup lebih sehat. Patrick menjelaskan ini mencakup berbagai minuman dan makanan, tembakau, kegiatan rekreasi, tidur, bersosialisasi, seks, dan menghabiskan uang. Keinginan yang paling konsisten dengan godaan adalah merokok, waktu yang dihabiskan di media sosial, tidur, belanja, dan kegiatan santai.
Pengetahuan adalah kekuatan
Bagi mereka yang berjuang mengendalikan godaan, penelitian menunjukkan bahwa pengakuan adalah langkah pertama. Martin S. Hagger menemukan bahwa pengendalian diri adalah prediktor yang konsisten dari perilaku yang terkait kesehatan.Kesulitan mengendalikan diri dapat membuat orang rentan terhadap godaan ketika dihadapkan dengan kondisi yang mendorong makan dan minum impulsif. Mereka juga mencatat bahwa orang-orang seperti itu dapat memilih malas bergerak daripada berpartisipasi dalam aktivitas fisik.
Hagger juga mengamati intervensi perilaku dapat dirancang untuk meminimalkan konsekuensi negatif. Termasuk restrukturisasi lingkungan, pemantauan diri, dan pemantauan tanda adanya godaan.
"Ini berarti keberadaan mitra dan teman meningkatkan peluang seseorang ke pusat kebugaran atau membuat pilihan makanan sehat. Teman juga dapat membantu dan melatih diri saat berperilaku sebaliknya," kata Hagger.
Nikmati Hidup dengan Bertanggung Jawab
Mengelola perilaku impulsif tidak berarti pantang sama sekali. Kecuali ada masalah medis, perlu perencanaan dan keseimbangan dalam perilaku. Diet yang melarang semua makanan favorit dan olahraga yang terlalu ketat akan gagal atau hanya bertahan beberapa minggu awal.Gaya hidup sehat meliputi pengetahuan tentang titik-titik kelemahan dan meningkatkan rutinitas terkait kesehatan. Tidak kalah penting adalah komitmen makan dan minum secara bertanggungjawab. Jadi, Anda tetap dapat menikmati makanan favorit dalam batas wajar dan tetap mempertahankan hidup sehat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News(FIR)