Dan meskipun memang belum dapat dibuktikan, seperti dilansir The Healthy, ada beberapa pilihan yang menurut para peneliti diharapkan bisa efektif melawan covid-19 sebagai berikut:
Convalescent plasma
Convalescent plasma adalah plasma dari pasien yang telah pulih dari covid-19 dan yang darahnya mengandung antibodi untuk melawan virus. “Anda bisa mengambil antibodi dari orang-orang yang positif terinfeksi yang kemudian berhasil disembuhkan, lalu diberikan kepada pasien-pasien lain yang juga terinfeksi covid-19,” ujar Gregory Poland, MD, seorang profesor kedokteran dan penyakit menular di Mayo Clinic di Rochester, Minnesota.Sebelumnya, metode convalescent plasma ini sudah digunakan untuk mengobati campak, SARS, dan penyakit menular lainnya meskipun memang belum diketahui bagaimana reaksinya terhadap covid-19.
Hydroxychloroquine dan chloroquine
Hydroxychloroquine dan chloroquine merupakan obat yang sudah ada selama beberapa dekade dan saat ini digunakan untuk mengobati malaria dan kondisi autoimun seperti lupus dan rheumatoid arthritis, Centers for Disease Control and Prevention (CDC).Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
“Kedua obat ini diketahui memiliki sifat anti-inflamasi yang dapat membuatnya efektif terhadap peradangan karena covid-19,” ujar Mahalia S. Desruisseaux, MD, dari Infectious Diseases Society of America (IDSA). Mereka juga dapat mengganggu kemampuan virus untuk bereplikasi dalam kultur sel tetapi belum terbukti secara pasti terhadap manusia.
Remdesivir
Remdesivir adalah obat antivirus eksperimental yang awalnya dikembangkan untuk memerangi Ebola, menurut World Health Organization (WHO). Meskipun gagal melawan infeksi ganas itu, ia telah menunjukkan efektivitas terhadap MERS (Middle East Respiratory Syndrome) dan SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome) dalam uji laboratorium dan hewan.Dan karena MERS dan SARS berasal dari satu family, para ahli berhipotesis bahwa remdesivir mungkin juga bekerja melawan covid-19.
Azithromycin
Azithromycin dalah antibiotik spektrum luas yang digunakan untuk mengobati infeksi bakteri termasuk pneumonia, bronkitis, penyakit menular seksual, dan infeksi sinus, di antara kondisi lainnya. “Antibiotik tidak efektif melawan penyakit virus, tetapi azythromycin disebutkan juga berpotensi jika pasien juga mengembangkan pneumonia bakteri, kata Dr Poland.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News(YDH)