Di usia berapa seseorang merasa paling tidak bahagia? Berikut paparan dalam Journal of Economic Behavior & Organization. (Foto: Pexels.com)
Di usia berapa seseorang merasa paling tidak bahagia? Berikut paparan dalam Journal of Economic Behavior & Organization. (Foto: Pexels.com)

Pada Usia Berapa Anda Paling Tidak Bahagia?

Rona psikologi kesehatan mental
Sandra Odilifia • 27 September 2020 10:00
Jakarta: Hampir tidak ada orang yang bahagia sepanjang waktu, dan ketidakbahagiaan adalah pengalaman umum bagi kebanyakan orang. Tetapi melihat bukti anekdot, usia tampaknya menjadi faktor yang berpengaruh kuat pada ketidakbahagiaan.
 
Melansir dari Psychologytoday, kebanyakan orang menganggap anak kecil sebagai orang yang lebih bahagia, dan masa dewasa pertengahan tampaknya menjadi usia yang sangat sulit, seperti istilah 'krisis paruh baya'.
 
Meskipun krisis paruh baya merupakan fenomena yang mapan, baru-baru ini ada istilah 'krisis usia seperempat abad' yang digunakan untuk menggambarkan peningkatan ketidakbahagiaan yang dialami beberapa orang di usia 20-an.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Sebuah studi baru, yang diterbitkan dalam Journal of Economic Behavior & Organization, Blanchflower, 2020, secara sistematis menyelidiki peningkatan ketidakbahagiaan terkait usia.
 
Dalam studi tersebut, lebih dari 14 juta peserta dan lebih dari 40 negara yang berbeda menjawab pertanyaan mengenai kelompok tematik terkait ketidakbahagiaan, yaitu tentang kesehatan mental, interaksi dan perasaan sosial, kesejahteraan fisik, dan national well-being.
 
 

 
Hasilnya, di seluruh Eropa dan Amerika Serikat, ketidakbahagiaan mencapai puncaknya pada akhir tahun empat puluhan, khususnya pada usia 49 tahun. Secara umum, ketidakbahagiaan mengikuti kurva berbentuk bukit di sepanjang umur.
 
Dengan demikian, anak-anak kecil memulai dengan ketidakbahagiaan yang agak rendah yang meningkat hingga usia 49 tahun. Selanjutnya, ketidakbahagiaan menurun lagi dan orang dewasa yang lebih tua rata-rata kurang bahagia dibandingkan orang yang berusia sekitar 49 tahun.
 
Oleh karena itu, hasil penelitian sangat mendukung keberadaan 'krisis paruh baya' sebagai fenomena umum di berbagai negara. Sebaliknya, tidak ada dukungan ilmiah yang kuat untuk keberadaan 'krisis usia seperempat abad'.
 
Namun, mengapa ketidakbahagiaan berkurang lagi setelah usia 49 tahun? Ada beberapa alasan, pertama, orang mungkin menyerah untuk memenuhi impian yang mustahil setelah usia 49 tahun dan menerima tujuan yang realistis, yang mungkin bisa membantu dalam mengurangi ketidakbahagiaan.
 
Kedua, orang yang bahagia bisa hidup lebih lama, yang menyebabkan berkurangnya ketidakbahagiaan di usia tua. Ketiga, ini mungkin efek kontras, di mana orang tua melihat bagaimana orang lain di generasi mereka jatuh sakit dan meninggal dan merasa lebih bersyukur karena masih dalam keadaan sehat dengan mengurangi ketidakbahagiaan.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

(TIN)
  • Halaman :
  • 1
  • 2
Read All


social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif