"Kami menemukan bahwa durasi menyusui yang lebih lama dikaitkan dengan risiko diabetes tipe 2 yang jauh lebih rendah pada wanita," kata penulis utama studi Erica Gunderson.
Gunderson menjelaskan, menurunkan potensi diabetes tipe 2 melalui menyusui cukup besar. Bahkan, potensi mengidap penyakit gula itu menurun hingga 50 persen jika ibu rutin menyusui selama enam bulan.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Tak hanya diabetes tipe 2, menyusui membantu menurunkan berat badan sebelum hamil, mengurangi kehilangan darah pascamelahirkan dan menstruasi. Selain itu, menurut American Academy of Pediatrics, Pemberian ASI juga menurunkan risiko kanker payudara dan ovarium.

(Banyak manfaat menyusui bagi para wanita. Foto: Pixabay.com)
Lebih jauh, Gunderson menjelaskan riset sudah dimulai dimulai 30 tahun yang lalu ketika peneliti merekrut wanita muda berusia 18 sampai 30 tahun untuk studi penyakit jantung. Selama penelitian tersebut, peneliti juga mengumpulkan informasi tentang kehamilan dan menyusui dan menghitung potensi diabetes setiap lima tahun.
Dalam penelitian tersebut, meninjau faktor lain yang meningkatkan potensi diabetes tipe 2, seperti pendapatan, pendidikan, berat badan, kualitas diet, aktivitas fisik, penggunaan obat-obatan dan kondisi kesehatan lainnya.
(Baca juga: Pro Kontra Menyusui Bayi pada Malam Hari)
Hasilnya, potensi mengidap diabetes tipe 2 bagi wanita yang rutin memberikan ASI kepada bayinya selama 6 sampai 12 bulan lebih rendah, sekitar 48 persen daripada perempuan yang tidak pernah memberikan ASI. Peneliti juga mencatat, Efek perlindungan menyusui tidak berbeda dengan ras atau adanya diabetes gestasional.
Selain itu, Gunderson menjelaskan bahwa penelitian ini tidak menjelaskan tentang sebab akibat, namun lebih kepada presentasi hasil pengematan data. Namun para peneliti menilai menyusui dengan cepat mengembalikan tubuh ke keadaan metabolik yang lebih normal.

(Selain menurunkan risiko kanker payudara, memberikan air susu ibu (ASI) kepada bayi juga dapat melindungi para ibu dari diabetes tipe 2. Foto: Pixabay.com)
Penelitian lain juga menunjukkan, kadar trigliserida (sejenis lemak darah) dan gula darah kembali normal lebih cepat ketika wanita menyusui. Ibu menyusui juga mengeluarkan sedikit insulin dan menggunakan jaringan lemak.
Sementara itu, Dr Rekha Kumar, seorang endokrinologi di Pusat Kontrol Berat Komprehensif Kompromi New York-Presbyterian / Weill Cornell di New York City menilai, menyusui kemungkinan memiliki efek menguntungkan pada metabolisme insulin dan metabolisme gula darah.
"Pemberian ASI membuat Anda lebih peka terhadap hormon insulin," kata Kumar.
Namun, dia menyarankan agar dilakukan penelitian lebih besar untuk melihat efek menyusui yang dapat melindungi tubuh dari diabetes tipe 2. "Saya menyukai penelitian ini. Sudah lama kita telah berbicara tentang manfaat menyusui pada bayi, tapi kita tidak selalu membicarakan manfaat jangka panjang untuk para ibu," ujar Kumar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News(TIN)