Pola Makan Buruk Selama Kehamilan Pengaruhi Kesehatan Ibu dan Anak Jangka Panjang (Foto: gettyimages)
Pola Makan Buruk Selama Kehamilan Pengaruhi Kesehatan Ibu dan Anak Jangka Panjang (Foto: gettyimages)

Pola Makan Buruk Selama Kehamilan Pengaruhi Kesehatan Ibu dan Anak Jangka Panjang

Rona kehamilan
Sri Yanti Nainggolan • 09 April 2017 07:00
medcom.id, Jakarta: Tak sedikit wanita hamil yang ingin mengonsumsi makanan manis dan berkalori tinggi lebih dari normal, saat mereka harus memenuhi kebutuhan gizi si janin.
 
Ternyata, sebuah studi menemukan bahwa konsumsi kedua jenis makanan tersebut dapat menyebabkan kerusakan jangka panjang pada anak dalam masa pertumbuhan.
 
Studi yang dilakukan oleh Cambridge University di Inggris tersebut menemukan bahwa tikus betina yang diberikan pola makan tinggi lemak dan gula saat hamil ternyata memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan nutrisi janin pada fase kritis kehamilan.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Konsekuensi jangka panjang yang terlihat pada anak dengan ibu kelebihan berat badan saat kehamilan adanya kecenderungan yang lebih besar untuk terkena penyakit seperti obesitas, hipertensi dan diabetes saat dewasa.
 
"Kami masih belum tahu konsekuensi pasti pada fetus, namun penelitian ini memastikan adanya masalah metabolis saat anak dewasa," ujar pemimpin studi Dr Amanda Sferruzzi-Perri dalam sebuah rilis.
 
Hal ini dikarenakan perubajan pada pasokan nutrisi dan oksigen dalam masa perkembangan menyebabkan perubahan permanen pada struktur jaringan tertentu.
 
Berat badan dan pola makan ibu saat kehamilan juga memberi dampak tersendiri pada kesehatan. Studi tersebut menemukan bahwa induk tikus yang dengan pola makan buruk tersebut juga berisiko lebih besar untuk terkena diabetes tipe 2, penyakit jantung, dan obesitas.
 
Meskipun baru diujicoba pada tikus, para peneliti berpendapat bahwa hal tersebut juga berlaku pada manusia.
 
"Kita tahu bahwa obesitas di masa kehamilan adalah salah satu faktor risiko penyebab komplikasi kesehatan untuk ibu dan anak. Studi ini memberikan pandangan bagaiaman sebaiknya kita mengatur mekanisme selama kehamilan," sarannya.
 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

(ELG)


social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif