Ilustrasi-Freepik
Ilustrasi-Freepik

Kronologi Pasien Sembuh Covid-19 Terinfeksi Lagi

Rona kesehatan covid-19
Sunnaholomi Halakrispen • 27 Agustus 2020 14:47
Jakarta: Tertular virus korona sekali mungkin bukan akhir dari jalan yang pernah kita duga. Sementara para peneliti melaporkan kasus pertama reinfeksi virus corona yang dikonfirmasi, terjadi di Hong Kong.
 
Sejak pandemi Covid-19 dimulai, dokter telah melaporkan bahwa beberapa pasien tampaknya tertular virus corona, pulih, dan tertular lagi. Tetapi infeksi ulang virus korona belum dikonfirmasi hingga Senin, ketika para peneliti di Hong Kong mengumumkan pasien virus corona yang pulih telah tertular penyakit itu lagi.
 
Pasien yang dimaksud adalah seorang pria berusia 33 tahun yang hanya mengalami gejala virus SARS-CoV-2 ringan pada kali pertama, sesuai laporan The New York Times. Pasien Covid-19 biasanya dianggap sembuh ketika mereka dites negatif untuk virus beberapa kali.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Kondisi pasien itu pun tampak sehat. Tetapi, setelah melakukan perjalanan ke Spanyol, pasien yang sembuh ini dinyatakan positif terkena virus lagi. Meskipun, ia tidak menunjukkan gejala apa pun.
 
Para peneliti menguji virus kedua untuk memastikan bahwa itu bukan hanya pelepasan virus dari infeksi pertama. Hal ini diungkapkan Dr. Kelvin Kai-Wang To, selaku ahli mikrobiologi klinis di Universitas Hong Kong, yang juga salah satu penulis utama makalah tersebut.
 
Berdasarkan hasil pengujian, virus kedua berasal dari jenis yang menyebar di seluruh Eropa pada Juli dan Agustus, sangat menunjukkan kondisi ini bukan virus pertama yang ditemukan pria itu di Hong Kong.
 
Di sisi lain, penelitian ini akan berdampak pada vaksin virus corona yang sedang dikembangkan di seluruh dunia. Namun, kata Dr. Kelvin, penemuan kasus ini tidak berarti bahwa mengambil vaksin akan sia-sia.
 
"Kekebalan yang disebabkan oleh vaksinasi bisa berbeda dari yang disebabkan oleh infeksi alami," tuturnya.
 
Hal itu juga menimbulkan celah dalam argumen untuk kekebalan kelompok. Gagasan membiarkan orang tertular virus corona, sehingga mereka mengembangkan antibodi untuk mencegah infeksi lebih lanjut, yang pada akhirnya memberantas penyakit tersebut seolah-olah ada vaksin.
 
Swedia mencoba mengambil pendekatan ini, tetapi berakhir dengan kematian covid-19 yang jauh lebih banyak daripada tetangganya dan tidak ada keuntungan ekonomi. Sekarang, tampaknya Swedia tidak mengembangkan skema tersebut.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

(FIR)


social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif