Dr Zaoping Li, M.D., Ph.D, direktur pusat dan kepala divisi program nutrisi klinis mengatakan ada kaitan antara microbiome dalam usus Anda dengan efek social distancing. Berikut informasinya. (Foto: Pexels.com)
Dr Zaoping Li, M.D., Ph.D, direktur pusat dan kepala divisi program nutrisi klinis mengatakan ada kaitan antara microbiome dalam usus Anda dengan efek social distancing. Berikut informasinya. (Foto: Pexels.com)

Efek Social Distancing pada Kesehatan Usus Anda

Rona kesehatan pencernaan social distancing
Raka Lestari • 07 Mei 2020 11:10
Jakarta: Salah satu efek yang mungkin dirasakan setelah melakukan social distancing selama lebih dari satu bulan adalah kesehatan usus Anda. Para ahli mengatakan bahwa masalah lain selama social distancing selain dapat berdampak pada kesehatan, juga berdampak pada periode menstruasi dan tingkat stres.
 
“Ketika kita stres, hubungan antara microbiome usus dan tubuh akan berubah,” kata Dr Zaoping Li, M.D., Ph.D, direktur pusat dan kepala divisi program nutrisi klinis di University of California, Los Angeles. 
 
Dr Li menjelaskan bahwa neurotransmitter serotonin yang membantu mengatur suasana hati, nafsu makan dan pencernaan, tidur, ingatan, dan hasrat seksual secara langsung terkait dengan microbiome Anda, atau bakteri, virus, dan mikroorganisme kecil lainnya yang hidup dalam saluran pencernaan Anda.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


"Emosi yang kita semua rasakan saat ini benar-benar nyata dan Anda harus menyadarinya,” kata Megan Elizabeth Riehl, Psy.D., seorang psikolog klinis dan direktur klinis program Psikologi GI di Universitas Michigan. “Anda mungkin merasa sangat lapar, tapi lain waktu Anda mungkin tidak merasa lapar sama sekali.”
 
Meskipun laporan mengenai kekurangan stok makanan tidak teralu banyak, beberapa orang melakukan perjalanan seminimal mungkin untuk menghindari kerumunan.
 
Kacang, pasta, dan makanan lain yang tidak mudah busuk termasuk makanan yang dibumbui dengan rasa artifisial kemunginan lebih banyak dipilih dibandingkan biasanya.
 
Jumlah garam atau gula yang tinggi dalam sebagian besar makanan olahan dapat menyebabkan bakteri baik dan microbiome usus Anda kekurangan nutrisi baik yang dibutuhkan. 
 
Tanpa akses ke buah-buahan dan sayuran segar, usus Anda tidak dapat mencapai keseimbangan bakteri sempurna yang membantu makanan Anda mencerna pada tingkat yang tepat.
 
Dr Li menjelaskan bahwa buah-buahan dan sayuran beku akan memberi makan bakteri usus Anda serta buah dan sayuran segar lainnya. Kacang juga merupakan sumber protein nabati dan serat yang baik, yang membantu saluran GI Anda berjalan secara teratur.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

(TIN)


social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif