Setiap saat dan tiap aktivitas yang ibu lakukan akan berpengaruh pada si jabang bayi. Begitu juga dengan emosionalnya yang kadang bahagia, sedih, bahkan marah.
Tak hanya itu saja, menurut sebuah penelitian, wanita hamil juga rentan terkena baby brain. Gangguan ini membuat sang ibu sering merasa lupa dan bisa juga menurunnya kemampuan kognitif.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Gejala yang paling umum dari baby brain adalah ketidaksadaran dan kesulitan tertentu, juga berkurangnya fokus si ibu saat menyelesaikan tugas tertentu. Riset juga mengamati bahwa fungsi kognitif wanita hamil lebih rendah dibanding perempuan yang tidak hamil.
(Baca juga: 10 Cara Jalani Kehamilan Sehat untuk Wanita Obesitas)

(Gejala yang paling umum dari baby brain adalah ketidaksadaran dan kesulitan tertentu, juga berkurangnya fokus si ibu saat menyelesaikan tugas tertentu. Foto: Pixabay.com)
Berdasarkan penelitian yang dilakukan Australia University menguatkan pernyataan tersebut, yakni fungsi kognitif berkurang signifikasn selama trimester ketiga kehamilan. Studi longitudinal menemukan penurunan kognitif dan memori terjadi antara trimester pertama dan kedua.
Perubahan tersebut biasanya terjadi akibat perubahan kadar hormon. Saat Anda sedang hamil, plasenta mengeluarkan zat yang disebut sebagai PEG3 (protein gen 3 yang dinyatakan secara patologis). Zat ini mempengaruhi otak dan perilaku calon ibu.
Meskipun ada penurunan kognitif, namun pada kasus yang sudah parah mereka masih bisa melakukan aktivitas harian seperti biasa. Biasanya hanya wanita hamil yang bisa memperhatikan perubahan tersebut.
Selain itu, penelitian juga menunjukkan bahwa wanita yang terkena baby brain ini menjadi lebih sensitif seperti suara tertentu. Tapi baby brain ini normal dialami saat masa hamil, karena ingat fase ini juga mempersiapkan Anda untuk mempersiapkan fase penting dalam hidup Anda.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News(TIN)
