Obat kaki gajah (Foto:MI/Bagus Suryo)
Obat kaki gajah (Foto:MI/Bagus Suryo)

Mengenali Gejala & Pengobatan Kaki Gajah

Rona kesehatan
Nia Deviyana • 04 Agustus 2015 17:45
medcom.id, Jakarta: Filariasis atau Elephantiasis yang lebih dikenal dengan sebutan kaki gajah bukanlah penyakit mematikan, namun sangat mengganggu dan menyebabkan turunnya kepercayaan diri penderita.
 
Dijelaskan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes), Prof dr Tjandra Yoga Aditama SpP(K), MARS, DTM&H, DTCE, penderita kaki gajah akan mengalami cacat menetap berupa pembesaran kaki, lengan, atau alat kelamin (baik perempuan maupun laki-laki).
 
Kaki gajah disebabkan oleh beberapa spesies cacing Filaria, yakni Wuchereria Bancrofti, Brugia Malayi, dan Brugia Timori. Semua spesies tersebut terdapat di Indonesia, namun lebih dari 70 persen kasus kaki gajah di Indonesia disebabkan oleh Brugia Malayi.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Tak hanya itu, penyakit ini pun dapat ditularkan dari gigitan nyamuk. Tidak seperti malaria dan demam berdarah, filariasis dapat ditularkan oleh 23 spesies nyamuk dari genus Anopheles, Culex, Mansonia, Aedes & Armigeres.
 
"Itulah mengapa, kaki gajah dapat menular dengan sangat cepat. Jika tergigit nyamuk yang sebelumnya menghisap penderita penyakit ini, parasit atau larva dari penderita sebelumnya akan berpindah dan menjalar hingga jaringan sistem limpa, lalu berkembanglah penyakit tersebut di tubuh orang yang baru," papar Prof. Tjandra.
 
Gejala kaki gajah
 
Cacing penyebab kaki gajah akan hidup di kelenjar dan saluran getah bening manusia sehingga menyebabkan kerusakan limfatik dan menimbulkan gejala awal (akut) dan lanjut (kronis).
 
Gejala awal, ditandai dengan demam berulang, 1- 2 kali setiap bulan bila bekerja berat, namun dapat sembuh tanpa diobati. Disusul peradangan kelenjar dan saluran getah bening di pangkal paha, ketiak, dan area lain.
 
Sementara gejala lanjutan, ditandai dengan demam berulang-ulang selama 3-5 hari. Demam dapat hilang bila istirahat dan muncul lagi setelah bekerja berat. Ditemukan pembengkakan kelenjar getah bening (tanpa ada luka) di daerah lipatan paha, ketiak yang disertai warna kemerahan dan rasa panas atau sakit.
 
Gejala tersebut disusul pembesaran tungkai, lengan, buah dada, dan kelamin yang terlihat agak kemerahan dan terasa panas.
 
Diagnosis dan pengobatan
 
Penyakit kaki gajah umumnya terdeteksi melalui pemeriksaan mikroskopis darah. Namun, terkadang sulit ditemukan karena microfilaria muncul dan menampilkan diri dalam darah hanya pada malam hari, dan selama beberapa jam saja.
 
Ada beberapa metode yang bisa digunakan untuk mendeteksi penyakit ini, di antaranya dengan siatem penjaringan membran, metode konsentrasi Knott dan teknik pengendapan. Namun, metode pemeriksaan yang diakui Badan Kesehatan Dunia (WHO) adalah sistem tes kartu, dengan cara mengambil sampel darah dari jari penderita.
 
Untuk obat, Diethylcarbamazine masih menjadi satu-satunya obat kaki gajah yang ampuh.
 
Menurut Prof. Tjandra, obat ini tergolong murah, aman dan tidak ada resistensi obat, meskipun penderita yang mendapat terapi obat ini mungkin akan mengalami reaksi efek samping sistemik maupun lokal yang bersifat sementara.
 
Diethylcarbamazine tidak dapat diberikan pada anak berumur kurang dari 2 tahun, ibu hamil dan menyusui, serta penderita sakit berat.
 
Namun pada kasus penyakit kaki gajah yang cukup parah (sudah membesar) karena tidak terdeteksi dini, selain pemberian obat-obatan, tentunya memerlukan langkah lanjutan seperti tindakan operasi.
 
"Pemberantasan nyamuk juga menjadi langkah penting untuk memutus mata rantai penularan penyakit kaki gajah," pungkas Prof. Tjandra.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

(ROS)


social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif