Ujung jari memiliki konsentrasi tertinggi dari reseptor rasa sakit atau disebut nociceptors daripada yang ada di seluruh tubuh manusia. Semakin cepat terluka di ujung jari, semakin kuat sinyal yang dikirim ke otak. (Foto: Pexels.com)
Ujung jari memiliki konsentrasi tertinggi dari reseptor rasa sakit atau disebut nociceptors daripada yang ada di seluruh tubuh manusia. Semakin cepat terluka di ujung jari, semakin kuat sinyal yang dikirim ke otak. (Foto: Pexels.com)

Ini Alasan Tersayat Ujung Kertas Sangat Sakit

Rona kesehatan
Anda Nurlaila • 09 April 2019 08:28
Kertas dibuat dengan menekan partikel-partikel bubur kertas sehingga membuat ujung-ujungnya memiliki potongan yang tidak teratur dan bergerigi. Dan ujung jari memiliki konsentrasi tertinggi dari reseptor rasa sakit atau disebut nociceptors. Semakin cepat terluka di ujung jari, semakin kuat sinyal yang dikirim ke otak.
 

Jakarta:
Tersayat kertas dapat terjadi pada siapa pun di mana saja dan kapan saja. Saat menulis catatan, ucapan terima kasih, membaca buku baru atau menyimpan kertas di mesin pencetak tiba-tiba tangan terasa sangat nyeri, akibat ujung kertas yang tak sengaja mengenai permukaan kulit.
 
Apa alasan di balik rasa sakit menyengat dari sesuatu yang tampak tidak berbahaya? Science Alert menulis, sains menemukan jawaban bagi mereka yang kesakitan akibat terkena ujung kertas.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Penyebab utama rasa sakit yang intens karena terkena ujung kertas berasal dari tujuan penciptaan jari-jemari.
 
Ujung jemari dirancang khusus secara evolusioner untuk merasakan sensasi sentuhan dengan konsentrasi tinggi ujung saraf. Pada gilirannya akan menuju reseptor rasa sakit.
 
Ini Alasan Tersayat Ujung Kertas Sangat Sakit
(Ujung jari memiliki konsentrasi tertinggi dari reseptor rasa sakit atau disebut nociceptors daripada yang ada di seluruh tubuh manusia. Semakin cepat terluka di ujung jari, semakin kuat sinyal yang dikirim ke otak. Foto: Pexels.com)
 
(Baca juga: Usia Pengaruhi Kecepatan Penyembuhan Luka Kulit)
 
"Ujung jari adalah alat untuk menjelajah dunia, membantu kita melakukan tugas-tugas kecil yang rumit,” kata Hayley Goldbach, ahli kulit di UCLA, kepada BBC. “Jadi masuk akal kalau kita punya banyak ujung saraf di sana. Ini semacam mekanisme keamanan," dia mengungkapkan.
 
Faktanya, ujung jari memiliki konsentrasi tertinggi dari reseptor rasa sakit atau disebut nociceptors daripada yang ada di seluruh tubuh manusia. 
 
Semakin cepat dan semakin kuat sinyal yang dikirim ke otak, semakin cepat dan semakin kuat pula responsnya. Sama seperti seseorang yang mencoba menyentuh panci panas dengan tangan telanjang. 
 
Selain itu, kertas juga memainkan peran kunci yang membuat rasa sakit menyengat. Pertama, kertas dibuat dengan menekan partikel-partikel bubur kertas sehingga membuat ujung-ujungnya memiliki potongan yang tidak teratur dan bergerigi. Hal ini berlawanan dengan irisan yang ditinggalkan pisau bedah. 
 
Kedua, luka yang terjadi dangkal dan tidak cukup dalam untuk memungkinkan darah menggumpal dengan baik. Tetapi cukup dalam untuk mematikan nosiseptor, sehingga luka membutuhkan waktu lebih lama untuk disembuhkan. 
 
Inilah yang membuat seseorang akan merasa lebih kesakitan saat tersayat ujung kertas. Jika terluka akibat ujung kertas, obati serta tutupi dengan plester untuk jangka waktu tertentu agar luka lekas menutup dan sembuh.
 


 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

(TIN)


social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif