"Ini adalah berita positif karena meski bukan vaksin baru, angka pencapaian bisa sampai 92 persen," ujar dr. Widiastuti selaku perwakilan dari Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta dalam temu media, Selasa (11/4/2017).
Ia menjelaskan bahwa program tersebut telah terintegrasi dalam Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) sehingga lebih mudah dilakukan serta akan dijadikan sebagai program nasional.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?

Ia menuturkan, masih ada beberapa sekolah yang enggan bekerja sama dan orangtua siswa yang masih ragu untuk melakukan vaksinasi pada anak-anak sekolah.
"Karena gratis, mereka jadi ragu dengan mutunya. Padahal ini dibeli oleh Kementerian Kesehatan sebenarnya," tambahnya.
(Baca juga: Vaksinasi Kanker Serviks sebagai Upaya Pencegahan Primer)
Oleh karena itu, Dinas Kesehatan menggandeng Komite Sekolah yang di dalamnya juga terdiri dari orangtua agar bisa menerima vaksin tersebut untuk anak mereka.

Beberapa alasan yang kerap digunakan untuk menolak vaksinasi tersebut adalah anak sudah diperiksakan ke dokter pribadi dan kondisi fisik yang tak prima.
"Saat kami minta kejelasan surat bukti bahwa sudah disuntik, orangtua tak mau berikan. Bergitu juga saat anak sakit, meski sudah dijadwal ulang, masih menggunakan alasan yang sama," tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News(TIN)