"Pesan yang disampaikan WHO untuk World Malaria Day 2020 berkaitan dengan situasi covid-19 menjadi inspirasi bagi kita dalam penanggulangan malaria di Indonesia," ujar Yuri, sapaannya, dalam Video Conference yang diadakan Kementerian Kesehatan dihadiri perwakilan dari sejumlah Dinas Kesehatan, Jumat, 1 Mei 2020.
Isinya, pertama, morbiditas dan mortalitas malaria tidak akan berhenti ketika pandemi covid-19 berkembang. Menghentikan Penanggulangan Malaria akan membawa penderitaan dan kehilangan nyawa.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Kemudian, sistem kesehatan yang kuat adalah lini terdepan untuk menyikapi tantangan-tantangan di bidang kesehatan masyarakat. Baik tantangan lama seperti malaria dan tantangan baru seperti covid-19.
"Dukungan dalam pencegahan malaria akan membantu meringankan beban di fasilitas kesehatan akibat respons terhadap covid-19," paparnya.
Sementara peningkatan dukungan alat dan teknologi baru dapat membantu mengalahkan malaria dan penyakit mematikan lainnya seperti covid-19. Selain itu, dukungan dalam memerangi malaria juga mendukung perjuangan melawan covid-19 serta menyelamatkan golongan masyarakat yang paling rentan, yaitu wanita hamil dan anak-anak.
Yuri pun memaparkan bahwa peringatan Hari Malaria Sedunia tahun 2020 kali ini berbeda dengan peringatan pada tahun-tahun sebelumnya. Hal ini lantaran masih terjadinya penyebaran virus SARS-CoV-2 selaku penyebab penyakit covid-19.
Sementara itu, salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas hidup manusia adalah membebaskan masyarakat dari malaria. Sebab, malaria adalah penyakit menular yang berdampak pada penurunan kualitas sumber daya manusia, dapat menimbulkan berbagai masalah sosial dan ekonomi, serta berpengaruh pada ketahanan nasional.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News(YDH)