Tapi apa jadinya jika berhubungan seksual menjadi hal yang menyakitkan dan sampai-sampai dihindari. Bisa jadi Anda merupakan orang yang alergi terhadap seks.
Ya, seaneh kedengarannya, tapi alergi seks bukanlah fenomena yang mengada-ada. Meski jarang ditemui, namun, ada baiknya Anda segera menemui ahli medis jika mengalami kondisi di bawah ini ketika berhubungan seks, seperti dikutip Times of India.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
1. Gatal pada area genital
Anda harus waspada jika mulai merasa gatal di area vagina, setelah berhubungan seks. Meskipun ada kemungkinan kuat bahwa itu bisa saja infeksi jamur.
Namun jika gatal hanya terjadi setelah berhubungan seks, bisa jadi cairan tubuh pasangan, seperti sperma, menjadi alasannya. Segera konsultasikan pada ahli, apakah Anda alergi terhadap sperma, atau justru pada kondom yang digunakan.
2. Terbakar
Jika bagian vagina terasa seperti terbakar selama atau setelah berhubungan seks, terutama setelah pasangan ejakulasi, Anda mungkin perlu berkonsultasi dengan dokter spesialis. Ini untuk memeriksa apakah Anda menderita alergi pada cairan semen.
Anda juga mungkin mengalami kemerahan dan bengkak di bagian genital jika mengalami alergi terhadap cairan semen. Ini terjadi bersaman dengan sensasi terbakar yang dirasakan.
3. Orgasme bikin sakit
Jika Anda seorang pria dan mengalami demam, pilek dan sakit kepala setelah ejakulasi, itu bisa menjadi reaksi alergi terhadap air mani Anda sendiri. Ini adalah kondisi yang sangat langka, yang dikenal sebagai sindrom penyakit pasca-orgasmik (POIS).
4. Gara-gara kondom
Jika Anda mengalami iritasi dan gatal-gatal setelah menggunakan kondom, Anda mungkin alergi terhadap bahan lateks. Masalah dengan alergi lateks adalah Anda juga bisa alergi terhadap mainan seks karena semuanya terbuat dari lateks.
5. Bengkak dan kering pada area genital
Alergi seks juga bisa menyebabkan kering dan gatal di bagian genital setelah berhubungan seks. Hal ini juga termasuk pembengkakan pada vagina.
Segera konsultasikan ke dokter untuk memastikan apakah hal itu disebabkan krim yang Anda gunakan sebelum berhubungan seks. Biasanya, dokter menganjurkan untuk memilih produk kondom dan pelumas yang sesuai dengan hasil rekomendasi ahli medis.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News(ELG)