Nyatanya, masker bedah standar tidak dapat melindungi Anda dari virus SARS-CoV-2 penyebab covid-19. (Foto Ilustrasi: Antara)
Nyatanya, masker bedah standar tidak dapat melindungi Anda dari virus SARS-CoV-2 penyebab covid-19. (Foto Ilustrasi: Antara)

Mitos Seputar Covid-19 yang Tersebar di Berbagai Negara

Rona Virus Korona virus corona covid-19 mitos-mitos virus korona Berita Virus Corona Hari Ini
Sunnaholomi Halakrispen • 29 April 2020 14:08
Jakarta: Ketika new coronavirus (covid-19) terus menginfeksi orang-orang di seluruh dunia, artikel berita dan posting di media sosial tentang wabah terus menyebar secara online. Sayangnya, banjir informasi tanpa henti ini bisa mempersulit pembeda antara fakta dengan informasi yang salah.
 
Tidak sedikit mitos atau informasi yang salah yang beredar di tengah masyarakat tentang covid-19. Dilansir dari Live Science, berikut sejumlah mitos yang tersebar di berbagai negara:

1. Masker wajah dapat melindungi diri dari virus

Nyatanya, masker bedah standar tidak dapat melindungi Anda dari virus SARS-CoV-2 penyebab covid-19, karena mereka tidak dirancang untuk memblokir partikel virus dan tidak membersihkan wajah.
 
Namun, masker bedah dapat membantu mencegah orang yang terinfeksi menyebarkan virus lebih lanjut. Yaitu dengan memblokir tetesan pernapasan yang bisa dikeluarkan dari mulut mereka.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Di dalam fasilitas perawatan kesehatan, respirator khusus yang disebut respirator N95 telah terbukti sangat mengurangi penyebaran virus di antara para staf medis.
 
Orang-orang memerlukan pelatihan untuk memasang respirator N95 di sekitar hidung, pipi, dan dagu mereka untuk memastikan tidak ada udara yang menyelinap di sekitar tepi masker. Pemakai juga harus belajar memeriksa kerusakan pada peralatan, setelah setiap kali digunakan.

2. Anda kemungkinan kecil terkena virus ini

Belum tentu kemungkinannya kecil. Sebab, untuk memperkirakan seberapa mudah virus menyebar, para ilmuwan menghitung angka reproduksi dasar, atau R0 (diucapkan R-nol). R0 memprediksi jumlah orang yang dapat menangkap bug yang diberikan dari satu orang yang terinfeksi.
 
Saat ini, R0 untuk virus SARS-CoV-2 diperkirakan sekitar 2,2, yang berarti rata-rata satu orang yang terinfeksi akan menginfeksi sekitar 2,2 orang lain. Sebagai perbandingan, flu memiliki R0 1,3.
 
Hal yang paling penting, sementara tidak ada vaksin untuk mencegah covid-19, vaksin flu musiman mencegah influenza dengan relatif baik, bahkan ketika formulasinya tidak cocok dengan strain virus yang beredar.

3. Hewan peliharaan dapat menyebarkan covid-19

Mungkin tidak untuk manusia. Satu anjing di Tiongkok terkena infeksi tingkat rendah dari pemiliknya yang terpapar covid-19. Seperti dilansir The South China Morning Post.
 
Dengan begitu, berarti anjing mungkin rentan untuk mengambil virus dari manusia. Namun, anjing jenis pomeranian yang terinfeksi itu belum jatuh sakit atau menunjukkan gejala penyakit, dan tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa hewan itu dapat menginfeksi manusia.
 
Sementara, kata pakar kesehatan hewan Vanessa Barrs dari City University kepada Post, beberapa anjing dan kucing dinyatakan positif terkena virus yang sama, SARS-CoV, selama wabah pada 2003.
 
"Pengalaman sebelumnya dengan SARS menunjukkan bahwa kucing dan anjing tidak akan menjadi sakit atau menularkan virus ke manusia. Yang penting, tidak ada bukti penularan virus dari anjing peliharaan atau kucing ke manusia," jelasnya.
 
Untuk jaga-jaga, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) merekomendasikan bahwa orang dengan covid-19 meminta orang lain merawat hewan peliharaan mereka saat mereka sakit.
 
Selain itu, orang-orang harus selalu mencuci tangan setelah kontak dengan hewan. Sebab hewan peliharaan pendamping dapat menyebarkan penyakit lain kepada orang-orang.

4. Virus korona baru dibuat oleh manusia

Tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa virus itu buatan manusia. SARS-CoV-2 sangat mirip dengan dua coronavirus lain yang telah memicu wabah dalam beberapa dekade terakhir, yakni SARS-CoV dan MERS-CoV, dan ketiga virus tersebut tampaknya berasal dari kelelawar.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

(FIR)


social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif