Anemia terjadi jumlah sel darah merah yang rendah atau kadar hemoglobin rendah. (Foto: Pexels.com)
Anemia terjadi jumlah sel darah merah yang rendah atau kadar hemoglobin rendah. (Foto: Pexels.com)

Tiga Jenis Anemia Saat Hamil dan Pengobatannya

Rona kehamilan anemia
Anda Nurlaila • 13 Mei 2019 09:00
Anemia terjadi jumlah sel darah merah yang rendah atau kadar hemoglobin rendah (protein kaya zat besi yang berperan atas warna sel darah merah) atau karena tubuh kehilangan banyak darah. Tubuh membutuhkan zat besi, vitamin B12, dan asam folat yang dalam jumlah cukup untuk menghasilkan sel darah. Kekurangan salah satu komponen ini akan menyebabkan anemia.
 

Jakarta: Selama hamil sebagian ibu memiliki penampilan yang lebih segar dan cantik. Kulit terlihat lebih cerah dan bersinar akibat meningkatnya aliran darah dalam tubuh calon ibu. Sementara sebagian calon ibu justru terlihat lebih pucat, lesu, dan kelelahan. Hal tersebut bisa jadi akibat anemia selama kehamilan. 
 
Anemia terjadi jumlah sel darah merah yang rendah atau kadar hemoglobin rendah (protein kaya zat besi yang berperan atas warna sel darah merah) atau karena tubuh kehilangan banyak darah. Kondisi anemia lebih sering terjadi pada kehamilan daripada saat normal. 

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Sel darah merah diproduksi di sumsum tulang dan hidup hingga empat bulan. Kekurangan sel darah merah terjadi karena produksi sel darah tidak mencukupi. Tubuh membutuhkan zat besi, vitamin B12, dan asam folat yang dalam jumlah cukup untuk menghasilkan sel darah. Kekurangan salah satu komponen ini akan menyebabkan anemia.
 
Anemia ringan sering terjadi pada kehamilan. Tetapi jika kadarnya sangat rendah, menyebabkan banyak komplikasi seperti persalinan prematur, berat lahir rendah, depresi pascapersalinan atau bayi dengan anemia. Kondisi ini juga dapat menyebabkan keterlambatan perkembangan pada anak-anak.
 
Dilansir dari Momjunction, ada sekitar 400 jenis anemia. Namun ada tiga jenis anemia yang paling umum selama kehamilan yaitu:
 
1. Anemia akibat defisiensi zat besi
2. Anemia karena defisiensi folat
3. Anemia akibat kekurangan vitamin B12

1. Anemia akibat kekurangan zat besi

Bentuk anemia yang paling umum ketika tubuh tidak memiliki zat besi yang cukup untuk membuat hemoglobin. Protein sel darah merah membawa oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh Jika Anda menderita anemia, darah tidak dapat membawa oksigen yang cukup karena kekurangan zat besi.
 
Selama hamil, kebutuhan zat besi meningkat dua kali lipat untuk memproduksi darah lebih banyak dan memasok oksigen ke janin yang sedang tumbuh. Asupan zat besi yang disarankan selama kehamilan adalah 27 mg per hari. 
 
Faktor risiko anemia defisiensi besi antara lain:
 
- Jarak yang pendek di antara kehamilan
- Muntah yang sering di pagi hari
- Diet rendah makanan kaya zat besi dan vitamin C yang membantu penyerapan zat besi
- Mengandung lebih dari satu janin
- Periode menstruasi pra-kehamilan yang berat
 
Tiga Jenis Anemia Saat Hamil dan Pengobatannya
(Anemia terjadi jumlah sel darah merah yang rendah atau kadar hemoglobin rendah (protein kaya zat besi yang berperan atas warna sel darah merah) atau karena tubuh kehilangan banyak darah. Foto: Pexels.com)
 
Riwayat anemia sebelum kehamilan
 
- Mengonsumsi makanan berlebih yang memengaruhi penyerapan zat besi (susu, kedelai, teh, kopi)
- Hamil sebelum usia 20 tahun
- Memiliki gangguan usus dan lambung yang memengaruhi kemampuan tubuh dalam menyerap nutrisi
- Operasi sebelumnya seperti operasi bypass lambung, yang memengaruhi kapasitas penyerapan dan usus
- Obat-obatan tertentu yang memengaruhi cara sistem tubuh menyerap zat besi
- Kehilangan darah selama persalinan sebelumnya
 
Gejala anemia selama kehamilan
 
Anemia ringan tidak memperlihatkan gejala apapun. Kelelahan umum terjadi selama kehamilan. Tetapi anemia sedang hingga berat memiliki gejala-gejala sebagai berikut:
 
- Pusing
- Sesak napas
- Sakit kepala
- Palpitasi
- Kulit pucat
- Kurang konsentrasi dan lekas marah
- Sakit dada
- Kram kaki
- Tangan dan kaki dingin
- Bibir, rongga mulut, dan kelopak mata bagian dalam lebih lembut
- Lidah mengkilap
- Pecah di sudut mulut
- Kuku berbentuk sendok
- Mengidam non-makanan (pica) atau es
 
Diagnosa
 
Selama pemeriksaan kehamilan, dokter akan memeriksa riwayat kesehatan Anda dan melakukan tes darah untuk anemia:
 
Hitung darah lengkap (CBC)
Hematocrit (Hct) untuk memeriksa persentase sel darah merah
Kadar hemoglobin 
 
Pada trimester pertama dan ketiga, tingkat Hct kurang dari 33 persen, dan Hgb kurang dari 11gm per desiliter (dL) darah terdeteksi anemia.
 
Pada trimester kedua, kadar Hct kurang dari 32 persen dan kadar Hgb kurang dari 10,5gm per desiliter darah termasuk kondisi anemia.
 
Komplikasi anemia defisiensi zat besi 
 
- Jika anemia parah dan tidak diobati, dapat menyebabkan masalah serius dalam kehamilan
- Kadar zat besi yang rendah membuat ibu hamil lebih cepat lelah
- Jika anemia defisiensi zat besi ringan tidak diobati dapat menjadi parah dan meningkatkan risiko bayi berat lahir rendah
- Anemia juga meningkatkan risiko kematian bayi baru lahir, lahir mati, kelahiran prematur, dan depresi pascapersalinan.
 
Pencegahan
 
Asupan suplemen zat besi dan perubahan pola makan dapat memperbaiki kadar zat besi ibu hamil. Konsumsilah makanan kaya zat besi seperti udang, kalkun, daging sapi, kacang, lentil, dan sereal. 
Sayur dan buah yang meningkatkan penyerapan zat besi termasuk stroberi, jus jeruk, jeruk bali, paprika, dan brokoli. 
 
Tetapi dalam kasus yang parah dengan kadar Hb kurang dari 6gm / dL, suplemen zat besi IV atau transfusi darah membantu. 
 
Hindari makanan yang memengaruhi penyerapan zat besi antara lain 
 
- Polifenol yang ditemukan dalam bayam, kacang-kacangan, beri, sereal, kacang-kacangan dan brokoli menghambat penyerapan zat besi.
- Fitat yang ditemukan dalam kacang-kacangan dan biji-bijian juga memengaruhi kemampuan penyerapan zat besi tubuh Anda.

2. Anemia defisiensi asam folat

Jika darah kekurangan folat, akan menyebabkan anemia defisiensi asam folat. Selama kehamilan, Anda membutuhkan folat tambahan (vitamin B9) untuk membuat sel darah merah baru. 
 
Tetapi pada anemia defisiensi folat, sel darah merah sangat besar, dan sel-sel ini disebut megalosit (atau megaloblas). Kekurangan asam folat menyebabkan cacat bawaan otak atau sumsum tulang belakang pada bayi.
 
Jumlah folat yang disarankan selama kehamilan adalah 600 mcg per hari. Jumlah yang lebih rendah dari ini dapat menyebabkan anemia defisiensi folat. 
 
Sistem yang lambat menyerap folat, janin yang menggunakan semua folat di dalam tubuh serta muntah di pagi hari menyebabkan tubuh dapat kehilangan folat.
 
Faktor risiko
 
Faktor risiko untuk anemia defisiensi folat meliputi:
- Mengonsumsi makanan yang terlalu matang
- Diet rendah vitamin
- Kondisi medis seperti anemia sel sabit
- Terlalu banyak mengonsumsi alkohol yang mengganggu penyerapan folat
- Masalah ginjal yang parah yang memerlukan dialisis
- Penggunaan obat-obatan tertentu untuk rheumatoid arthritis, kanker, dan kejang
 
Gejala anemia defisiensi folat:
 
Gejala paling umum adalah:
- Kelemahan dan kelelahan
- Sakit kepala ringan
- Merasa kesal dan pemarah
- Pelupa
- Kehilangan selera makan
- Kesulitan berkonsentrasi
- Kelemahan pada otot
- Nyeri lidah
- Depresi
 
Diagnosa 
 
Ada dua tes utama untuk menentukan anemia defisiensi folat yaitu:
 
1. Hitung darah lengkap (CBC)
Pengukuran folat serum
 
Jika CBC menunjukkan sel makrositik atau sel darah merah abnormal, dan folat serum menunjukkan kadar rendah, maka hal tersebut merupakan anemia defisiensi folat.
 
Komplikasi anemia defisiensi folat
 
Kekurangan folat dapat meningkatkan kemungkinan beberapa komplikasi pada bayi baru lahir, yaitu:
 
Cacat tabung saraf
Berat badan lahir rendah
Kelahiran mati
Kerusakan pada sistem saraf dan otak
 
Pencegahan anemia defisiensi folat selama kehamilan
 
Beberapa pengobatan dan pencegahan anemia akibat kekurangan folat termasuk: 
- Suplemen asam folat, oral atau IV
- Perubahan diet, termasuk lebih banyak sayuran berdaun hijau dan buah jeruk
- Makanan dengan kandungan folat seperti sereal, kacang-kacangan, dan melon
- Asupan sekitar 0,4 mg asam folat setiap hari. Jika ibu hamil didiagnosis menderita spina bifida pada janin, konsumsi asam folat menjadi 4 mg setiap hari.
 
Tiga Jenis Anemia Saat Hamil dan Pengobatannya
(Tubuh membutuhkan zat besi, vitamin B12, dan asam folat yang dalam jumlah cukup untuk menghasilkan sel darah. Kekurangan salah satu komponen ini akan menyebabkan anemia. Foto: Pexels.com)

3. Anemia karena kekurangan Vitamin B 12 

Vitamin B12 adalah vitamin esensial lain dalam produksi sel darah merah. Kekurangan folat dan vitamin B12 sebagian besar terjadi bersamaan.
 
Penyebab defisiensi vitamin B12 menurut Institut Kesehatan Nasional AS (NIH), wanita hamil membutuhkan 2,6 mcg vitamin B12 setiap hari. Jika tubuh tidak memeroleh asupan vitamin B12 yang cukup, tubuh tidak dapat menghasilkan sel darah merah.
 
Penyebab utama bentuk defisiensi ini meliputi:
 
- Malabsorpsi makanan atau kelainan penyerapan nutrisi  
- Malabsorpsi pasca bedah
- Anemia pernisiosa (jika tubuh tidak dapat menyerap cukup vitamin B12)
- Diet rendah unggas, daging, telur, dan produk susu
 
Faktor risiko
 
Peluang Anda untuk anemia defisiensi vitamin B12 tinggi jika ibu hamil memiliki beberapa kondisi, antara lain:
- Penyakit Celiac atau Crohn, di mana sebagian usus kehilangan kemampuan menyerap vitaminnya.
- Mengalami operasi bariatrik
 
Gejala kekurangan vitamin B12:
 
Kekurangan vitamin B12 dapat diidentifikasi dengan gejala-gejala berikut ini:
- Cepat lelah
- Badan lemah 
- Sakit kepala ringan
- Napas pendek dan detak jantung yang cepat
- Lidah sakit dan kulit pucat
- Gusi berdarah
- Diare dan sembelit
- Perut tidak nyaman
 
Komplikasi 
 
Kekurangan vitamin ini menyebabkan beberapa komplikasi buruk bagi ibu dan janin, termasuk:  
- Ibu mungkin akan mengalami retardasi pertumbuhan intrauterin, persalinan prematur, dan preeklamsia.
- Bayi dilahirkan dengan keterlambatan perkembangan saraf atau tumbuh kembang
 
Pengobatan dan pencegahan
 
Makanan yang meningkatkan penyerapan vitamin B12 termasuk hati, daging sapi, kerang, daging, ikan, unggas, telur dan produk susu. Selain itu disarankan minum suplemen vitamin B12. 
 
Penyebab anemia lainnya selama kehamilan antara lain:
 
Kehilangan darah berlebih: Ini dapat terjadi karena beberapa alasan seperti perdarahan implantasi, keguguran, kehamilan ektopik (implan embrio di luar rahim), dan pecahnya uterus.
 
Dialisis: Gangguan ginjal dan gagal ginjal yang memerlukan dialisis (prosedur untuk menghilangkan limbah dan kelebihan cairan dari darah ketika ginjal tidak berfungsi dengan baik) akan menyebabkan anemia.
 
Kondisi darah yang diwariskan seperti anemia sel sabit dan talasemia.
 
Ada beberapa cara memerangi anemia selama kehamilan melalui makanan, yaitu: 
 
1. Makan daging merah yang merupakan sumber alami zat besi. Daging sapi giling mengandung 0,6 mg per ons dan hati sapi 1,4 mg zat besi. Bayam memiliki kandungan 0,8 mg zat besi namun sulit dicerna tubuh. Selain itu, polifenol dalam bayam menurunkan penyerapan zat besi. 
 
2. Hati ayam dan sapi adalah sumber alami zat besi.
 
3. Molases atau air tebu adalah pilihan lain yang baik meningkatkan kadar zat besi. Pemanis ini dapat ditambahkan pada roti, kopi dan makanan lainnya. 
 
4. Makanan dengan vitamin C yang membantu menyerap zat besi dari sumber makanan yang sulit dicerna. Sertakan jeruk, jeruk nipis, lemon, paprika, stroberi, brokoli, tomat, dan kiwi dalam menu harian.
 


 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

(TIN)


social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif