BAB Berdarah Tapi Tidak Sakit, Apakah Berbahaya?

Jakarta: Setiap orang memiliki jam tubuhnya masing-masing untuk proses mencerna makanan, termasuk buang air besar (BAB). Sejumlah orang rutin buang air besar secara teratur di pagi hari, sementara sebagian lagi tidak.
 
Namun, Sobat Medcom patut diwaspadai ketika menyadari feses bercampur dengan darah. Kondisi ini dapat disebabkan oleh banyak hal, meski umumnya terjadi karena gangguan pada sistem pencernaan.
 
Buang air besar (BAB) berdarah tidak selalu disertai rasa sakit dan belum tentu disebabkan karena kondisi medis serius. Namun, anda harus tetap waspada untuk mencegah terjadinya komplikasi.

Kenali warna darah yang muncul

Pada kasus tertentu, buang air besar berdarah tidak selalu disertai dengan keluarnya tinja, melainkan hanya keluarnya darah dari anus. Kondisi ini dapat menunjukan adanya pendarahan pada saluran pencernaan, seperti mulur, kerongkongan, lambung, usus kecil, hingga anus.
Darah yang keluar dari anus dapat keluar dalam jumlah yang sangat sedikit sehingga tidak bisa diketahui secara kasat mata. Maka, sumber perdarahan  dapat dicek dari warna darah yang keluar.
 
Apabila berwarna gelap kehitaman, menunjukkan indikasi saluran pencernaan atas yang bermasalah, biasanya lambung. Namun, jika warna darah lebih terang, dapat dipicu karena pendarahan pada saluran pencernaan bawah, seperti usus besar atau rektum.

Apakah BAB berdarah berbahaya?

Buang air besar berdarah belum tentu menjadi indikasi penyakit berbahaya. Terkadang, penyebabnya sederhana, seperti mengejan terlalu kuat karena sulit buang air besar atau mengalami sembelit.
 
Namun, BAB berdarah juga dapat menjadi tanda penyakit serius. Mulai dari wasir, infeksi usus, hingga kanker usus.

Penyebab buang BAB berdarah tapi tidak sakit

Lazimnya, penyebab buang air besar berdarah memiliki beberapa gejala, seperti gatal, keluar lendir, dan sakit ketika buang air besar. Namun, buang air besar berdarah tidak selalu disertai rasa sakit, dapat disebabkan oleh:

• Penyakit menular seksual
• Efek samping mengonsumsi obat pengencer darah, seperti aspirin atau warfarin
• Pecahnya pembuluh darah di rektum atau usus
• Polip kolon atau polip usus
• Gejala awal kanker usus

Penyebab lain BAB berdarah lain

Gejala umum dari buang air besar berdarah yang disertai rasa sakit  dapat mengindikasikan penyakit tertentu, antara lain:

1. Fisura ani

Kondisi ini terjadi akibat robekan kecil pada anus yang biasanya disebabkan karena aktivitas seksual atau sembelit.

2. Diare

Diare menyebabkan penderita sering BAB yang encer dan disertai penyakit perut. Penyakit yang disebabkan virus atau makanan terkontaminasi ini dapat menyebabkan

3. Divertikulitis

Divertikulitis disebabkan peradangan atau infeksi pada divertikula atau kantong di sepanjang saluran pencernaan. Dapat ditandai dengan sakit perut yang parah, mual, dan demam.

4. Ulcer

Ulcer adalah infeksi bakteri yang menimbulkan luka terbuka pada lapisan perut atau usus.
 

Cara mengobati BAB berdarah

Sebagian besar kasus buang air besar berdarah dapat tertangani jika penyebab pendarahan bisa teratasi. Pada kasus ringan, beberapa penyakit dapat disembuhkan dengan berbagai perawatan mandiri atau bahkan bisa hilang dengan sendirinya. Misalnya,kondisi seperti Fisura yang tak memerlukan obat khusus karena bisa sembuh sendiri.
 
Lalu, wasir dapat segera teratasi jika penderita banyak mengonsumsi makanan berserat dan minum air putih minimal 2 liter per hari. Namun, diperlukan tindakan operasi jika sudah kronis.
 
Penangan buang air besar berdarah dapat disesuaikan dengan penyebab pendarahan. Maka, tetap diperlukan pemeriksaan lebih lanjut oleh dokter sehingga dapat dilakukan serangkaian pemeriksaan untuk memastikan seberapa besar risiko pasien mengalami penyakit serius. (Jessica Gracia)
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

(SUR)