Jakarta: Transplantasi ginjal adalah prosedur pembedahan untuk memindahkan ginjal yang sehat dari seseorang, baik dalam keadaan hidup atau setelah meninggal dunia, kepada seseorang yang ginjalnya tidak lagi berfungsi dengan baik.
“Berdasarkan update terakhir bulan Juni 2020, angka transplantasi ginjal secara kumulatif di pusat-pusat transplantasi ginjal di 12 kota se-Indonesia mencapai 913 prosedur. Bila dibandingkan dengan data tahun 2017, terdapat peningkatan sebesar 284 prosedur yang dicapai dalam 3 tahun terakhir,” ujar Dr. dr. Nur Rasyid, SpU (K), Pokja Transplantasi Ginjal RSCM, Departemen Urologi FKUI-RSCM, dalam Virtual Media Briefing mengenai Penyakit Ginjal Kronik, Jumat, 11 September 2020.
Menurut dr. Nur Rasyid, hal ini menandakan prosedur transplantasi ginjal sudah diterima oleh masyarakat Indonesia sebagai terapi penyakit ginjal tahap akhir, selain metode cuci darah (hemodialisis atau peritoneal dialysis).
Salah satu faktor yang mendukung fakta ini adalah tingkat keberhasilan transplantasi ginjal di Indonesia. Bahkan cukup komparatif dengan negara-negara maju.
Berikut kelebihan transplantasi ginjal ketimbang cuci darah:
1. Ginjal lebih sehat
Menurut dr. Nur Rasyid, secara umum, transplantasi ginjal merupakan metode terbaik. Dengan adanya ginjal sehat yang didapat dari donor, maka fungsi ginjal untuk pengeluaran zat sisa, racun, maupun cairan menjadi normal,
"Kualitas hidup pasien dapat meningkat dan pasien dapat beraktivitas normal seperti sebelum mengalami penyakit ginjal,” jelas dr. Nur Rasyid.
2. Harapan hidup lebih lama
Berdasarkan studi, pasien penyakit ginjal tahap akhir yang menjalani prosedur transplantasi memiliki rerata harapan hidup yang lebih lama, dibandingkan pasien yang menjalani prosedur cuci darah.
3. Lebih ekonomis
"Dalam jangka panjang, prosedur transplantasi ginjal terhitung lebih ekonomis dibandingkan cuci darah. Beban finansial bagi pasien maupun penjamin pun menjadi lebih ringan,” tambah dr. Nur Rasyid.
4. Dijamin oleh JKN
Sementara itu dr. Nur juga menekankan, mitos transplantasi ginjal hanya dapat dilakukan sebagai langkah terakhir setelah pasien menjalani cuci darah, adalah tidak tepat. Biaya transplantasi ginjal yang selama ini tidak dapat dijangkau oleh sebagian besar masyarakat Indonesia, saat ini pun telah dapat dijamin oleh Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News(FIR)