Seperti dimuat Mayo Clinic, perdarahan setelah hubungan seksual wajar terjadi. Meski disebut perdarahan vagina, sebagian besar perdarahan ringan pada perempuan berasal dari serviks. Namun bagian lain dari genital dan sistem kemih dapat terkait dengan keluarnya darah usai hubungan intim.
Penyebab
Ada beberapa kemungkinan Anda mengalami perdarahan vagina setelah berhubungan intim dengan suami. Beberapa di antaranya:-Kanker serviks
-Ectropion serviks, suatu kondisi di mana lapisan dalam serviks menjulur melalui pembukaan serviks dan tumbuh pada bagian vagina serviks-Polip serviks yakni pertumbuhan tumor jinan di serviks
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
-Servisitis
-Kanker endometrium (kanker rahim)
-Gesekan saat berhubungan seksual
-Luka genital yang disebabkan oleh infeksi menular seksual, seperti herpes genital atau sifilis
-Pelumasan atau foreplay yang tidak memadai
-Cedera pada lapisan rahim (endometrium) selama hubungan seksual, terutama pada wanita yang menggunakan kontrasepsi oral
-Haid
-Penyakit radang panggul (PID)
-Trauma karena pelecehan seksual
-Atrofi vagina (sindrom menopause genitourinari)
-Kanker vagina
-Kekeringan vagina
-Vaginitis
Kapan harus konsultasi ke Dokter
Jika Anda premenopause dan memiliki episode perdarahan vagina jarang terjadi setelah berhubungan seks, hasil Papsmear tes dan skrining infeksi penyakit seksual normal, tidak perlu khawatir. Anda tidak perlu pergi ke dokter.Untuk perdarahan vagina yang mengkhawatirkan, buat janji dengan dokter. Jika Anda berisiko atau merasa telah terpapar infeksi menular seksual, temui dokter Anda untuk evaluasi.
Pada perempuan pascamenopause, perdarahan vagina setiap saat harus dievaluasi. Temui dokter untuk memastikan bahwa penyebab perdarahan vagina Anda bukanlah sesuatu yang serius.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News(FIR)