Ilustrasi. Ist
Ilustrasi. Ist

Indonesia Kembangkan Teknologi Nuklir Untuk Kesehatan

Rona kesehatan teknologi medis
Agustinus Shindu Alpito • 26 November 2014 13:44
medcom.id, Jakarta: Mendengar kata "nuklir", yang terlintas dalam benak adalah hal-hal menyeramkan seperti bom atau sesuatu yang menyeramkan. Tetapi, di sisi lain teknologi nuklir dapat dimanfaatkan untuk tujuan medis.
 
Kepala Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN), Djarot Sulistio Wisnubroto menjelaskan penyinaran radiasi telah digunakan untuk menangani penyakit kanker. Selain itu, proses renografi yang berbasis teknologi nuklir juga berguna untuk mendiagnosis penyakit gangguan ginjal.
 
"Sederhananya, kalau kita kena kanker, obat paling efektif ya teknologi nuklir. Tapi kita tidak ingin kena kanker, bukan?" terang Djarot seperti yang tertulis dalam rilis yang diterima Metrotvnews.com.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Pemeriksaan renografi mengharuskan injeksi senyawa Iodine-131 hipuran ke dalam tubuh pasien. Iodine-131 adalah senyawa radioaktif yang membantu memetakan fungsi ginjal. Dosis senyawa radioaktif yang dimasukkan ke dalam tubuh pasien sangat kecil sehingga tidak mengganggu organ internal tubuh.
 
Sedangkan untuk penyakit kanker, dunia kedokteran telah menemukan Positron Emission Tomography (PET) Scan guna mengetahui fase kanker. Metode yang digunakan dalam PET Scan juga mengandalkan senyawa radioaktif yang dimasukkan ke tubuh pasien.
 
BATAN kini juga mengembangkan produk kesehatan berbasis nuklir, meski belum diproduksi secara masal. "Kami sudah produksi, tapi itu prototype saja yang akan dijadikan rujukan untuk kepentingan penelitian berbagai rumah sakit," kata Djarot.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

(FIT)


social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif