Situasi interpersonal yang begitu sulit bisa membuat seseorang mengembangkan
Situasi interpersonal yang begitu sulit bisa membuat seseorang mengembangkan "approach-avoidance conflict." (Foto: Pexels.com)

Alasan Seseorang Memiliki Kepribadian Dingin

Rona psikologi
Kumara Anggita • 10 September 2019 18:16
Jakarta: Tak semua orang memiliki kepribadian hangat yang diharapkan oleh banyak orang. Ini semua terjadi karena pengalaman-pengalaman yang telah dialami seseorang.
 
Sebelum menilai mereka yang memiliki kepribadian dingin dengan rasa kesal, ketahuilah bahwa ada hal yang tidak menyenangkan terjadi pada orang tersebut sebelumnya.
 
Orang dengan kepribadian dingin adalah orang yang tidak mau berdekatan dengan orang lain, narsisi, tak tersedia secara emosional, tidak responsif, kurang empati, tak percaya dengan orang lain masih banyak lagi.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Sosok seperti ini mungkin mengesalkan hati Anda, namun sesungguhnya tak ada orang yang ingin seperti itu.

Pola pengasuhan

Dilansir dari Psychologytoday, hal ini terjadi karena pengalaman-pengalaman yang telah dilaluinya. "Ini biasanya terjadi karena pengasuh utama (biasanya ibu kandung) sering "meremehkan". Sang ibu pada waktu itu, tidak tersedia secara emosional, menjauh, dan menarik diri," tulis dalam laman tersebut.
 
Dia menolak untuk kontak tubuh dan berbagi kehangatan fisik yang dibutuhkan bayi. Hal ini dalam pengasuhan akan membuat bayi "frustasi."
 
Alasan Seseorang Memiliki Kepribadian Dingin
(Disebutkan dalam laman Psychologytoday, orang dengan kepribadian dingin adalah orang yang tidak mau berdekatan dengan orang lain, narsisi, tak tersedia secara emosional. Foto: Ilustrasi. Dok. Pexels.com)
 
Dalam laman yang sama juga disebutkan, tak hanya itu, ibu juga sering marah dan kadang memusuhi bayinya. Terutama ketika anak itu berusaha keras untuk membangun hubungan intim dengan ibu seperti mencari perhatian, kasih sayang, atau bantuan.
 
Di sisi lain, ketika bayi asyik dengan kegiatan eksplorasi, ibu tersebut tidak peka terhadapnya atau tidak peka terhadap keadaan pikiran atau perasaan anak mereka. Mereka malah kemungkinan akan ikut campur. Gangguan seperti itu mendorong anak untuk merasa ditelantarkan.
 
Pengasuhan yang tidak harmonis seperti ini membuat anak merasa sangat frustrasi, tidak terpenuhi secara emosional, dan tidak aman.
 
Ainsworth et al (1978) telah menyimpulkan dalam situasi interpersonal yang begitu sulit, perilaku ibu (yang salah) ini mendorong bayi untuk mengembangkan "approach-avoidance conflict."
 
Dengan cara ini, saat bertumbuh anak jadi membawa karakter yang negatif seperti yang sebelumnya disebutkan di atas. Dan dinilai memiliki kepirbadian yang dingin.
 
Konsultasikan pada psikolog jika Anda membutuhkan bantuan secara psikologi. Anda bisa mendapatkan bantuan di beberapa rumah sakit, misalnya di Rumah Sakit Pondok Indah, Rumah Sakit Royal Taruma, atau Mayapada Hospitals. Atau klinik psikologi terdekat dari rumah Anda.
 

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

(TIN)


social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif