Ponsel yang kotor mencerminkan kebersihan diri. Setelah mencuci tangan, kemudian langsung mememegang ponsel dan menyentuh wajah bisa menyebabkan virus yang terdapat di ponsel masuk ke dalam tubuh.
Menurut para ilmuwan di University of Arizona, smartphone rata-rata memiliki bakteri 10 kali lebih banyak daripada tempat duduk toilet. Sebuah studi terpisah oleh para peneliti di Inggris menemukan tangan dan ponsel dari 16 persen partisipan terkontaminasi dengan E coli, bakteri penyebab penyakit yang berasal dari kotoran.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Sebuah studi oleh para peneliti di University of Hong Kong menunjukkan bahwa virus korona dapat tetap hidup di permukaan kaca selama dua hari, dan pada stainless steel dan plastik selama antara empat dan tujuh hari. Mengingat bahwa smartphone dibuat dari kaca, logam dan plastik, tidak membersihkannya dapat memiliki konsekuensi yang mengerikan.
Ponsel yang sudah semakin modern, saat ini juga biasanya dilengkapi dengan fitur anti-air yang berarti membersihkannya dengan sabun dan air bukanlah masalah yang besar. Akan tetapi, dikutip dari South China Morning Post, Anda tidak perlu mencuci ponsel dengan air dan sabun tetapi menggunakan tisu basah yang mengandung 70 persen alkohol pun sudah cukup efektif.
Jika Anda tidak ingin menggunakan alkohol atau air, ada juga perangkat yang mengklaim bisa menghilangkan patogen tak terlihat dengan menggunakan sinar ultraviolet. Sinar UV adalah radiasi elektromagnetik, dengan panjang gelombang lebih pendek dari cahaya tampak.
Rumah sakit dan laboratorium biasa menggunakan sinar UV untuk menjaga agar alat-alat kesehatan tetap steril. Sedangkan pada industri lampu sinar UV digunakan untuk membersihkan air pada tingkat dengan menonaktifkan mikroorganisme.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News(YDH)
