“Ini biasanya dilakukan kalau seseorang tetap mau makan enak, tetapi bisa turun berat badan. Sehingga memilih untuk berolahraga saja,” ujar dr. Raissa Edwina Djuanda, M. Gizi, Sp.GK – dokter spesialis gizi klinik yang berpraktik di RS Pondok Indah – Puri Indah, dalam Live Webinar RS Pondok Indah Group.
Menurut dr. Raissa, peran olahraga dalam menurunkan berat badan tergantung juga pada jenis olahraga yang dilakukan.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
“Seharusnya tidak bisa ya, menurunkan berat badan hanya dengan olahraga. Harus seimbang semuanya. Tetap harus menjaga porsi makanan dan juga olahraga,” tuturnya.
“Kalau olahraga yang dilakukan terlalu banyak menggunakan beban atau yang membuat massa otot bertambah besar justru malah akan membuat berat badan naik. Lebih baik melakukan olahraga dengan intensitas rendah seperti aerobik,” tambah dr. Raissa.
Selain berolahraga, ada banyak orang yang hanya mengandalkan untuk mengurangi asupan karbohidrat ketika ingin menurunkan berat badan. Karbohidrat terlalu banyak memang bisa mengganggu metabolisme tubuh, tetapi tidak hanya karbohidrat saja.
"Zat-zat lain yang berlebihan juga bisa mengganggu kesehatan tubuh,” ujar dr. Raissa.
“Menurut saya yang paling penting adalah diet yang seimbang. Karbohidrat tetap diperlukan dan bisa dikonsumsi sekitar 4 – 5 kali sehari dan setiap porsinya sekitar setengah telapak tangan,” ujar dr. Raissa. “Kalau sekali makan nasinya terlalu banyak dan dia makan tiga kali sehari, tentunya akan kelebihan,” tambahnya.
Karbohidrat yang berlebihan tersebut, ,menurut dr. Raissa, akan menjadi diabetes dan meningkatkan berat badan karena karbohidrat kaya akan kandungan gula.
“Untuk itu, jika ingin menurunkan berat badan sebaiknya pilih karbohidrat kompleks seperti nasi merah dan gandum,” tutup dr. Raissa.
(FIR)