Kabar baiknya adalah bahwa diare pada bayi sering kali disertai dengan gejala lainnya. Ini membantu para orang tua untuk menentukan apakah buang air besar pada bayi merupakan diare yang harus dikhawatirkan atau tidak.
Menurut dokter spesialis anak Jean Moorjani, bayi memiliki kotoran yang lunak secara umum, terutama untuk bayi yang minum ASI. Sangat normal jika bayi Anda buang air besar setelah setiap kali makan dan kotoran mungkin lebih ringan dan berwarna terang seperti warna saus mustard.
Bagaimana cara mengenali apakah bayi Anda mengalami diare?
Kotoran normal untuk bayi yang diberi minum ASI bisa berwarna terang dan kekentalannya seperti saus, atau mungkin lebih berair dari yang diharapkan. Sedangkan bayi yang diberi susu formula akan sering buang kotoran dan kotoran itu akan memiliki konsistensi yang lebih halus dan warna yang lebih gelap.Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Bayi yang diberikan susu formula biasanya memiliki lebih sedikit buang air besar dan kotorannya cenderung tidak memiliki konsistensi seperti mustard atau lebih halus dibandingkan dengan bayi yang disusui.
Diare dapat dikenali karena volumenya yang tinggi dan tekstur yang sangat berair. Ini akan menyerupai air, bukan lagi kotoran. Jika kotoran bayi Anda berair, banyak dan sering buang air besar, ditambah perubahan sikap seperti tampak lesu atau gelisah, tidak mau menyusu atau kesulitan menyusu, ini bisa jadi tanda diare yang harus dikhawatirkan.
Bahaya yang dapat ditimbulkan oleh diare yang berair adalah dehidrasi. Jika bayi Anda mengalami diare yang berair dan sangat sering, segera bawa ke dokter anak untuk mencegah dehidrasi terjadi pada si kecil.
Namun, diare bukanlah satu-satunya masalah kotoran bayi yang harus dikhawatirkan orang tua. Tinja yang berdarah atau dalam kasus yang ekstrem berwarna hitam juga perlu diperhatikan orang tua.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News(ELG)