Jakarta: Anda memiliki sakit kepala yang tak tertahankan? Bagaimana Anda tahu kalau kondisi itu bukanlah sesuatu yang serius? Waspadalah, beberapa gejala migrain bisa sangat mirip dengan stroke.
Jika Anda berpikir ada kemungkinan sedikit pun Anda mengalami stroke, segera hubungi nomor telepon darurat atau ambulans. Perawatan dini dapat membatasi kerusakan pada otak Anda dan mungkin menyelamatkan hidup Anda.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Apalagi, jika Anda berusia di atas 40 tahun dan belum pernah mengalami migrain, anggaplah rasa sakit Anda adalah sesuatu yang lebih serius. Orang yang menderita migrain biasanya mengalaminya sebagian besar dalam hidupnya. Akan jarang mengalami gejala pertama saat Anda lebih tua.
Jika Anda mengalami migrain dan gejala aura atau sakit kepala Anda tampak berbeda dari yang biasanya Anda alami, segera periksa ke dokter. Sebagian besar penderita migrain memiliki gejala yang sama setiap kali.
Sementara itu, selama stroke, aliran darah ke bagian otak Anda terputus. Sel-sel di sana tidak mendapatkan cukup oksigen dan mulai mati.
Mungkin ada dua penyebab. Entah pembuluh darah yang tersumbat, misalnya dengan pembekuan darah atau pembuluh darah yang sobek atau pecah dan menyebabkan pendarahan di sekitar otak.
Sakit kepala parah yang tiba-tiba bisa menjadi tanda stroke. Gejala umum lainnya, mati rasa atau letih, terutama di satu sisi tubuh Anda, kesulitan berbicara atau kesulitan memahami orang lain, dan muncul masalah penglihatan di satu atau kedua mata.
.jpg)
(Sakit kepala parah yang tiba-tiba bisa menjadi tanda stroke. Gejala umum lainnya, mati rasa atau letih, terutama di satu sisi tubuh Anda. Foto: Ilustrasi. Dok. Pexels.com)
Kenali gejala stroke mini
Rasa pusing mendadak atau kehilangan keseimbangan dan rasa kebingungan kerap timbul. Jenis stroke yang cenderung disalahartikan sebagai migrain disebut transient Ischemic attack atau TIA.Jenis stroke ini juga dikenal sebagai stroke mini atau stroke ringan, karena aliran darah ke otak Anda terputus hanya dalam waktu singkat. Gejalanya tidak separah dibandingkan dengan stroke biasa dan bisa berlangsung kurang dari satu jam.
Sedangkan, migrain adalah penyakit yang menyebabkan serangan berulang sakit kepala bersama dengan gejala lain seperti sakit kepala yang buruk. Migrain sering disertai mual, muntah, dan sensitif terhadap cahaya, suara, bau, atau sentuhan.
Rasa sakitnya mungkin berdenyut atau dan biasanya akan dirasakan di satu sisi kepala di sekitar mata atau pelipis. Migrain dengan aura adalah jenis yang dapat dikacaukan dengan stroke. Aura memengaruhi indra Anda dan biasanya terjadi sebelum sakit kepala.
Anda mungkin melihat kilatan cahaya, garis zig-zag, bintik-bintik buta, mungkin merasa kesemutan atau mati rasa di lengan, kaki, atau wajah. Anda mungkin juga mendapatkan bunyi dering di telinga Anda atau kesulitan berbicara.
Terkadang, Anda akan mengalami gejala-gejala tersebut tetapi tidak pernah mengalami sakit kepala. Itu cenderung terjadi lebih sering terjadi seiring bertambahnya usia.
.jpg)
(Migrain dengan aura adalah jenis yang dapat dikacaukan dengan stroke. Aura memengaruhi indra Anda dan biasanya terjadi sebelum sakit kepala. Foto: Pexels.com)
Beda migrain dan stroke
Nah, untuk mengetahui perbedaan gejala stroke ringan dan migrain memang terbilang sulit. Namun, perhatikan diri Anda ketika gejala datang secara tiba-tiba, itu stroke.Migrain terjadi secara bertahap, yakni sakit kepala yang biasanya mulai dari kecil atau ringan dan menjadi lebih menyakitkan.
Stroke lebih mungkin kehilangan pandangan di satu mata atau kehilangan perasaan di salah satu tangan atau kaki Anda. Sedangkan migrain lebih cenderung memiliki gejala positif.
Itu berarti sensasi tambahan, seperti kilatan di penglihatan Anda atau kesemutan di kulit Anda. Jika Anda muda, kemungkinan besar kondisi tersebut adalah migrain.
Jika Anda lebih tua, itu lebih cenderung menjadi stroke. Terutama, jika Anda belum pernah mengalami migrain sebelumnya atau Anda memiliki tekanan darah tinggi atau detak jantung yang tidak teratur.
Namun, dokter tidak tahu pasti bagaimana migrain dan stroke dihubungkan. Mereka tahu bahwa orang yang menderita migrain dengan aura memiliki kemungkinan dua kali lebih besar untuk terserang stroke dibandingkan orang yang tidak menderita migrain sama sekali. Risikonya naik jika Anda juga seorang wanita muda yang merokok.
Migrain tanpa aura tampaknya tidak memengaruhi peluang Anda terkena stroke. Tetapi mereka mungkin membuat Anda lebih mungkin memiliki masalah terkait jantung lainnya.
Satu teori tentang hubungan keduanya, berkaitan dengan kerusakan sel-sel yang melapisi pembuluh darah. Berdasarkan penelitian, migrain dapat menyebabkan peradangan di dalam arteri sehingga bisa membuat kaku dan menyebabkan darah lebih mudah membeku.
Keduanya meningkatkan peluang Anda terkena stroke. Mungkin saja terkena stroke saat Anda mengalami migrain, tetapi itu tidak berarti migrain yang menyebabkan stroke. Stroke dapat memicu gejala migrain, termasuk aura.
Secara umum, obat-obatan dan perubahan gaya hidup menjadi lebih sehat seperti berhenti merokok, dapat menurunkan risiko stroke dan juha mencegah Anda terkena migrain.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News(TIN)