Meskipun tidak melindungi secara keseluruhan, para ahli percaya bahwa kandungan antioksidan dan anti-peradangan yang alami dalam teh dapat membantu mengurangi perkembangan penyakit tersebut.
Glaukoma disebabkan oleh tekanan cairan dalam mata yang merusak saraf optik sehingga bisa berujung pada kebutaan bila tak segera dideteksi.
Meskipun risiko tersebut akan meningkat seiring dengan bertambahnya usia, glaukoma juga bisa menyerang anak-anak.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Penelitian yang dipublikasi dalam British Journal of Ophthalmology tersebut melihat hasil pemeriksaan mata dari 1.678 partisipan berusia diatas 40 tahun, dan menganalisa data dari survei kesehatan dan nutrisi di seluruh dunia 2005.
Mereka juga mengukur asupan kopi, teh hangat, minuman soda, dan es teh setahun belakangan, dan apakah terdapat asupan kafein dalam minuman tersebut.
Sebanyak 84 persen partisipan ditemukan memiliki glaukoma, dimana mereka tak mengkonsumsi minuman seperti kopi, minuman soda, atau es teh.
Namun para peneliti melihat adanya hubungan antara teh hangat secara umum, di mana mereka yang minum teh tersebut enam kali seminggu lebih sedikit kemungkinan terkena penyakit tersebut.
Faktanya, mereka yang menyeduh secara tradisional memiliki kemungkinan 74 persen lebih kecil mengalami glaukoma.
"Kesimpulannya, individu yang mengkonsumsi teh panas lebih kecil terdiagnosa glaukoma, dibandingkan mereka yang tak senang minuman tersebut," demikian menurut para peneliti.
Meski demikian, para peneliti penyadari keterbatasan studi tersebut seperti tipe peminum teh, adanya kemungkinan kesalahan diagnosis, dan fakta hanya sedikit partisipan yang terkena glaukoma.
"Hasil ini masih permulaan dan minum teh bisa saja tak mengurangi risiko glaukoma," tukas Anne Coleman, asisten peneliti dari University of California, Los Angeles.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News(DEV)