“Anak-anak muda kita juga banyak yang mengalami kurang darah atau anemia. Ketika mereka sudah menikah atau hamil tentu ini tidak baik. Kandungan atau janin akan menghasilkan bayi yang kurang baik,” ujar Menteri Kesehatan Nila Moeloek, dalam kunjungannya ke SMKN 1 Limboto, Gorontalo pada Senin, 16 Juli 2018.

(Menteri Kesehatan Nila Moeloek, dalam kunjungannya ke SMKN 1 Limboto, Gorontalo pada Senin, 16 Juli 2018. Foto: Dok. Medcom.id/Raka Lestari)
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
(Baca juga: Menkes: Stunting Ganggu Perkembangan Otak)
Kementerian Kesehatan RI melalui Puskesmas melakukan program suplementasi zat besi berupa pemberian tablet tambah darah (TTD) ke sekolah-sekolah untuk remaja putri.
Upaya ini dilakukan untuk meminimalisasi perempuan muda mengalami anemia. Remaja putri yang mengalami anemia ketika hamil memiliki potensi tinggi melahirkan bayi dengan tubuh pendek (stunting) atau berat badan lahir rendah (BBLR).
Menurut Nila, jika berat badan bayi yang dilahirkan tidak cukup maka akan bisa menyebabkan stunting atau kerdil. “Jadi, dimulai dari masa remaja sudah mengerti dan mau menjaga kesehatan sehingga ketika sudah berkeluarga nantinya bisa menghasilkan anak-anak yang sehat karena kesehatan adalah hal yang sangat penting.”
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News(TIN)