Perwakilan BPOM dan para public figure dalam Acara Endorse Kosmetik Aman atau Menuai Bencana. (Foto: Krispen/Medcom.id)
Perwakilan BPOM dan para public figure dalam Acara Endorse Kosmetik Aman atau Menuai Bencana. (Foto: Krispen/Medcom.id)

Tanggapan BPOM terkait Maraknya Iklan Kosmetik di Media Sosial

Rona bpom kosmetik
Sunnaholomi Halakrispen • 27 September 2019 13:15
Jakarta: Endorse atau mempromosikan produk kosmetik semakin marak terjadi, terutama melalui media sosial. Namun, apakah endorse kosmetik teruji aman baik bagi finansial maupun dampak bagi kesehatan dan sanksi sosial?
 
Celakanya, masih ada masalah penyebaran produk kosmetik ilegal atau tidak memiliki izin peredaran dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI. Meskipun, endorse dilakukan oleh orang yang dipercaya oleh publik, yakni public figure.
 
"Memang masih banyak produk kosmetik ilegal. Justru hasil pengawasan dan penyidikan kami menunjukkan produk kosmetik paling banyak ya 70 persen," ujar Kepala BPOM Penny K. Lukito di Patio Venue, Jakarta Selatan, Rabu, 25 September 2019.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Salah satu penyebab masih maraknya penyebaran produk kosmetik ilegal ialah pemanfaatan media sosial sebagai wadah berjualan atau biasa disebut dengan online shop. Sedangkan dahulu, kosmetik ilegal hanya dijual di toko-toko.
 
"Sekarang dengan adanya media online, peredaran banyak sekali penjualan kosmetik dan masyarakat membeli secara online. Sementara tanggung jawab harus ada di para pelaku usaha ini sendiri dan banyak sekali produk-produk ilegal, produk-produk yang belum dapat izin edar dari BPOM," tuturnya.
 
Padahal, kata Penny, BPOM mempermudah siapapun yang sedang atau ingin menjadi produsen kosmetik. Proses perizinan dipermudah oleh pihaknya, asalkan bahan kandungan dari setiap kosmetik tersebut aman untuk digunakan masyarakat.
 
"Aspek pertama kosmetik kan perizinannya dipercepat dengan namanya notifikasi ya. Jadi cuma tinggal mendaftarkan, lalu dengan kepercayaan kita sudah memenuhi syarat-syarat yang sudah disetujui," paparnya.
 
Berkaca dari kasus hukum yang masih berjalan tentang public figure yang ikut meng-endorse kosmetik ilegal, Penny mengingatkan pentingnya memerhatikan efek jangka panjang tersebut. Maka demikian, public figure seharusnya bisa mengedukasi masyarakat dengan memastikan sendiri bahwa kosmetik yang mereka endorse benar-benar aman dan ada izin BPOM-nya.
 
"Itulah kenapa endorser penting juga mereka bisa membantu edukasi kepada masyarakat untuk membedakan mana kosmetik yang baik, ilegal itu jadi posisinya bisa sebagai edukasi masyarakat," pungkasnya.
 
Penny menyampaikan pernyataannya tersebut dalam acara Endorse Kosmetik Aman atau Menuai Bencana. Kegiatan tersebut dihadiri oleh berbagai pihak. Di antaranya, Marcella Zailanty, Fenita Arie, Jeremy Thomas, Alyssa Soebandono, Gisella Anastasya, Anggota Komisi IX DPR RI Dede Yusuf, perwakilan Bareskrim Polri, dan perwakilan dari Kejaksaan Agung.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

(FIR)


social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif